Berkasih : Malam Minggu Seru

Server down, 502 bad gateway, 504 time out are the most tiring time I have recently. Whoosah! Dude, can't we just doing something in facile ways? 

By the way how's ur saturday night? Mine is not urs, just my youth is urs (u knew huh?) I know in this hard time we can't literally happy. But let u happy with ur own way. Just be you, then make ur little world as u want : sometimes. I do mine, for myself. Stilllllll.. I agreed kindness not build me up, it even build me in the middle of guilty and no feeling again. Meh! 

Sudah lama ya, tidak mengobrol. Padahal jarak dekat. Makasih deh, malam ini sudah mau cerita. Entar kalau semua memang telah berlalu, dan aku berani buat mengambil langkah maju tanpa lalu, aku juga akan mengajakmu. Hehe... ingatkan kenapa aku rela tak berlari duluan ketika kamu terjatuh waktu lomba lari 5km? Wkwkwk aneh ya aku, lomba malah berhenti dan nolong musuh tapi juga temen dulu. Bimbanglah pokoknya.... hahaha.... 

Ngomong-ngomong itu, aku juga jadi selalu ingat kalau jangkauan lompat jauhku lebih pendek beberapa centi dari milikmu. Makanya kamu yang didelegasikan sekolah buat lomba lompat jauh. Seperti disadarkan Tuhan supaya jangan ikut lomba banyak-banyak aku juga masuk ke tim badminton yang ternyata pada akhirnya dibubarin karena bukan cabang olahraga yang disukai waktu itu. Haha... kocak. Cuma memang aku tak akan bisa bagi waktu dengan adil kalau saja di waktu yang sama aku juga harus ikut lomba sinopsis, baca puisi, dan yang di luar sekolah dan membuatku sering bolos: lomba dan festival tari. 

Seru ya masa-masa itu. Seperti sudah lama sekali, eh tapi kalau dipikir memang betul juga sih. Aku ingat satu lagi! Celengan bersama kita: uang receh yang kita tancapkan di batang pohon pisang dekat rumah guru ngaji kita. Ya Tuhannnn kiyowo sekali idenyaaa..  hahaha yang pada akhirnya ditabung saja dibekas bedak zwitsal warna kuning ukuran jumbo itu. 

Terakhir aku masih menyukai apapun yang kamu kerjakan dengan tanganmu. Menggambar salah satunya. Bahkan barang yang kamu pilih aku juga suka seperti kado ulang tahunku yang masih aku simpan bersamaan jerapah-jerapah yang aku punya. Hm ya, sebetulnya jerapah juga yang menyatukan kita lagi ya. Terakhir yang paling aku ingat, tidur siang di rumahmu adalah waktu yang berharga waktu itu.