Kerja: Seleksi di PT. Yakult Indonesia Persada
Siapa yang tidak tahu Yakult? Paling tidak hampir setengah populasi masyarakat Indonesia tahu mengenai produk susu fermentasi yang bagus bagi lambung karena mengandung bakteri baik. Atau mungkin di antara kalian ada yang langganan yakult di yakult lady, ibu-ibu yang menjajakan produk yakult menggunakan sepeda atau motor dengan pakaian khas yakult yang identik dengan warna merah.
Iya, perusahaan minuman kemasan tersebut beroperasi di
Mojokerto : pabrik dan kantor operasionalnya. Kalau pabriknya yang terkeal
bersih itu terletak di Ngoro Industrial Park (NIP) sedangkakn kantornya ada di
daerah Gedeg. Kedua daerah tersebut memang terletak di Mojokerto tapi agar
sampai dari pabrik ke kantor maupun sebaliknya memerlukan waktu sekitar kurang
lebih 45 menit menggunakan transportasi pribedi. Kalau di pabrik, lowongan yang
dibutuhkan tentu saja yang berkaitan dengan produk seperti quality control.
Berhubung jurusan kuliahku tidak ada yang berhubungan dengan jurusan yang
dibutuhkan di pabrik tentu saja aku mengambil jalur lain yang dengan
embel-embel lowongan untuk “semua jurusan”. Iya, kebetulan di jobstreet Yakult
buka lowongan posisinya Admin Direct Sales yang kerjanya bakal ditaruh di
kantor Yakult Gedeg.
Awalnya aku tidak menyangka bakal dapat panggilan lewat
jobstreet, notabene aplikasi pencarian kerja ybs sangat susah untuk tembus
(bagiku). Ternyata selang 2 hari setelah apply, lamaranku diterima dan ba’da maghrib aku
ditelepon oleh pihak HRD agar mengecek email. Segera setelah mendapat telepon
aku membuka email yang dimaksud.
Email tersebut berisi rincian hal-hal yang perlu disiapkan
sebelum melakukan wawancara HRD esok hari di jam yang telah ditentukan
menggunakan zoom meeting. Oh iya, selama seleksi Yakult, tidak ada tatap muka
secara langsung dari pihak Yakult dengan kandidat. Jadi seluruh proses seleksi
dilakukan di rumah kandidat masing-masing atau di tempat yang memiliki
sambungan internet kencang dan tentu saja dengan gawai yang mumpuni.
Berkas yang harus dikumpulkan berupa data diri atau CV
dengan format dari perusahaan, harus dicetak diisi, ditulis tangan dan tentu
saja harus sesuai dengan diri kandidat. Setelah selesai, dokumen tersebut bisa
discan (bagi yang tidak punya scan bisa difoto aja, terus hasil fotonya dengan
kecanggihan teknologi ini mari diubah ke pdf dengan bantuan IlovePDF tentu
saja secara online, menggunakan aplikasi seperti nitro juga bisa, atau yang
paling mudah diakses menggunakan camscanner : tinggal foto kemudian
pilih cara penyimpanan dalam bentuk PDF).
Hari wawancara pertama dengan HRD PT. Yakult Indonesia
Persada dilakukan dengan khidmat menurutku. Meski agak terlambat beberapa menit
dan aku dengan susah-payah mencari sinyal terbaik karena entah alasannya wifi
di rumah sedang tidak baik-baik saja waktu itu. Uhmm.. Ya, jadi pastikan
betul wifi maupun sinyal operator seluler kalian yang akan diwawancarai
baik sebelum wawancara benar-benar terjadi.
Bapak HRD hari itu, menanyakan bagaimana aktivitasku
selama di rumah, oh tentu saja pertama kali harus memperkenalkan diri terlebih
dahulu. Selain itu, aku juga ditanyai seberapa jauh jarak rumah dengan kantor
dan apakah siap untuk bekerja tepat waktu dan disiplin sesuai SOP perusahaan. Di
akhir pembicaraan aku sempat menanyakan beberapa hal terkait perusahaan dan
hal-hal yang kiranya aku masih ingin tahu lebih lanjut. Setelah itu, Bapaknya
bilang bakal dihubungi lagi kalau memang keterima.
Hari itu ternyata pengumuman langsung. Lagi-lagi selepas maghrib,
ada telepon dari Yakult. Kali ini ybs meminta untuk dikirimi foto melalui email,
serta aku diharapkan untuk mengecek email lagi untuk pengumuman lebih lanjut.
Ternyata email tersebut berisi kabar bahwasannya aku harus melakukan psikotes besok
sebagai kelanjutan seleksi wawancara. Selain informasi tersebut, dalam email juga
memberitahukan prosedur penggunaan aplikasi tes yang khusus untuk kandidat terpilih.
Aplikasi yang digunakan cukup baru (mungkin menyesuaikan suasana corona yang
tak kunjung usai sehingga Yakult berinovasi menggunakan kecanggihan teknologi
untuk melakukan rekrutmen pegawai mereka. Aku suka sih dengan cara tes
seperti ini. Karena bagiku untuk saat-saat yang menegangkan karena pandemi ini
dilakukan dengan cara seperti itu bagiku murah, nyaman, dan aman. Aku merasa
Yakult berinovasi karena aku juga tanya-tanya ke temanku yang bekerja di pabrik
Yakult prosesny direkrut yang masih menggunakan alat-alat tes seperti
perusahaan pada umumnya dan harus tatap muka : intinya aku melakukan komparasi
ala-ala gitu hehehe).
Hari psikotes berlangsung yang tidak boleh mati selain
semangat untuk bekerja dan fokus mengerjakan soal adalah kamera laptop kandidat.
Mengapa demikian? Karena kamera ini berfungsi sebagai CCTV yang merekam aktivitas
selama pengerjaan soal. Hal ini juga dilakukan bermaksud mengurangi tindak
kecurangan kandidat dalam mengerjakan psikotes. Isi dari psikotes adalah
pilihan ganda mengenai tes intelegensia umum berupa numerik, verbal, berpikir
logis, tes kelanjutan pola, gambar, angka, dst dengan waktu yang singkat. (Tapi
kalau bisa dan merasa mudah pasti merasa waktunya kebanyakan sih hh). Bagian
akhir dari hari itu, karena aku melamar sebagai admin direct sales maka hari
itu ada tes ms. Excel. Bagiku, tesnya mudah. Tidak sampai ada tes pivot, hvlokkup,
dsb tapi tidak ada salahnya tetap dipelajari untuk menghadapi seluruh
kemungkinan yang terjadi.
Admin operator untuk psikotes dan tes komputer hari itu
mengatakan bahwa kandidat terpilih akan dihubungi 1-2 minggu. Nah, di sini
muncul ketidak percayaanku. Ya sudah, aku pasrah, yang jelas jika memang Allah
ridlo aku bakal diberi jalan,” pikirku.
Tak dinyana, aku mendapatkan pesan WA dari Bapak HRD yang
mewawancaraiku di hari pertama. Dalam pesannya ia bilang besok pukul 10.00 akan
diwawancarai oleh orang dari kantor pusat Jakarta. Dalam keadaan pasrah itu,
aku siap tidak siap harus siap (lagi).
Besoknya pukul 10 kurang 10 menit ketika aku bersiap join
meeting, ternyata orang yang akan mewawancaraiku sudah tersambung.
Sehingga, mau tidak mau aku melakukan wawancara sebelum pukul 10. Ternyata, pewawancarapun
demikian. Beliau merasa ‘ya sudah, dimulai saja sekarang’. Berbeda dengan
wawancara hari pertama yang membuatku harus berpindah-pindah tempat karena
sinyal yang buruk, hari itu sinyal tampak berpihak kepadaku. Semua pertanyaan
kujawab dengan lancar termasuk di dalamnya pertanyaan mengenai gaji, jarak
tempat tinggal, bersedia kerja lembur, dan pertanyaan lain yang lebih spesifik
mengenai pekerjaan dengan posisi yang kulamar. Dari wawancara kedua ini aku
baru tahu kalau posisi yang kulamar merupakan posisi kontrak pengganti cuti
melahirkan dan dibutuhkan segera. Di hari itu, karena terlalu asyik dengan wawancaranya
aku sampai lupa menanyakan kapan akan diumumkan?.
Dari situ, tentu saja aku menanyakan pengalaman temanku
yang lolos di Yakult tentang “berapa hari jarak pengumuman dengan tes?” Dia
menjawab, “sebulan”. Setelah mendengar informasi itu, karena 2 minggu
pengumuman saja aku rela melepaskannya duluan, maka sebulan pun demikian. Aku
meminimalisir kecewa dengan tidak berharap lebih dengan “katanya” tapi berharap
pada “buktinya”. Meskipun sampai hari ini karena aku melakukan tes pada awal November
dan sudah lebih dari sebulan, aku ikhlas. Mungkin ini yang terbaik bagiku, dan
aku harus belajar serta berusaha lebih giat lagi.
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu