Review: Gender and Identity in Oral Histories of Elderly Russian Jewish Migrants in the United States and Canada AnnaShternshis

     Artikel ini berusaha untuk menarasikan wawancara yang terjadi antara peneliti dengan respondennya yang dilakukan selama 10 tahun. Sebagai responden penelitian tersebut, dipilih 256 orang yang 55% berjenis kelamin perempuan dengan rata-rata umur di atas 40-an, yakni orang-orang yang berpindah ke Toronto, New York, dan Philadelphia. Tempat-tempat tersebut dipilih karena merupakan tempat yang paling banyak ditempati oleh migran atau diaspora Yahudi Soviet, Rusia. Komunitas tersebut lahir antara tahun 1906 dan 1930 yang kemudian banyak melakukan migrasi ke Amerika Serikat pada sekitar tahun 1990. Selama melakukan penelitian, penulis menyadari bahwa untuk melakukan pengajuan pertanyaan apabila pertanyaan yang diajukan salah akan memberikan kesimpulan yang salah, begitupun pada konsep pengajuan pertanyaan yang benar, maka penulis tidak langsung memberikan pertanyaan tersebut kepada respondennya. Responden dibiarkan untuk mengalir bercerita tentang pengalamannya selama melakukan perpindahan dan kehidupannya pada saat sekarang.  
            Analisis yang dilakukan pada masyarakat diaspora tersebut meliputi pemikiran mereka tentng etnis, agama, dan identitas budaya mereka. Melalui kejadian yang benar-benar terjadi pada kehidupan responden peneliti mencoba mengungkapkan pula mengenai narasi yang dibentuk untuk mengetahui negosiasi peran gender dalam identifikasi responden. Pengalaman kultural masyarakat dalam perubahan dari negara asal dan negara tujuan digunakan sebagai acuan dalam analisis. Perubahan makanan hingga kebiasaan berpakaian, perayaan pesta dan liburan hingga nostalgia dan pilihan hiburan mereka sebagai bentuk pengalaman kultural mereka berpindah.
Pada  praktik keseharian, penulis menemukan bahwa dari apa yang terjadi sekarang dan diproduksi sebagai gambaran rumit dari perubahan persepsi  merupakan hasil  dari kemasan memori masa lalu yang berasal dari narasi-narasi yang diceritakan masyarakat. Namun pada hipotesis yang diberikan penulis mengenai masyarakat tersebut tidaklah ada hubungannya antara  memori masa lalu terutama pada pola pengasuhan cucu dengan kakek-neneknya dan partisipasi seseorang terhadap perang. Pandangan masyarakat tersebut terhadap partisipasi perang yang merupakan konsep untuk laki-laki dan partisipasi dalam bidang pendidikan meruapkan konsep untuk perempuan memberi gambaran umum bahwa gender menjadi faktor yang paling penting dalam kehidupan kontemporer masyarakat.
Sebagaimana Yahudi masih sangat kuat mempengaruhi kehidupan mereka di tempat tujuan berpindah, dalam aspek gender Yahudi juga mempengaruhi. Penggambaran sosok ayah sebagai orang yang bijaksana dan boleh menghukum, suami penuh kasih dan yang menolak kekerasan kemudian beralih pada bagaimana laki-laki tersebut harus berperan pada tahun 1920 yakni yang mampu menjadi prajurit, mampu bertempur dengan musuh-musuh revolusi, dan mampu membangun pabrik-pabrik dan pertanian kolektif. Pemikiran seperti di atas tersalurkan kepada peran perempuan pula sebagai orang yang juga penuh kasih, mau mengorbankan diri, individu yang kuat, terampil menjaga rumah tangga, dan memperoleh sedikit penghasilan dari menjahit, menjual barang di pasar, atau memilih karier profesional. Seperti yang dikatakan responden dalam mennggapi konsep peran perempuan Soviet, responden masih menggunakan pemikiran masa lalu mengenai perempuan di Soviet. Sehingga, baginya itulah yang membedakan ia dengan Yahudi Amerika dan masyarakat lain.
         Untuk membangun identitas yang baru di tempat yang baru pada pandangan imigran tua Yahudi Soviet laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan. Dimana perbedaan tersebut tidak berlaku pada peran gender anatar laki-laki dan perempuan. Pada tahapan ini, masyarakat dipandang dari masa lalu yakni untuk memberikan gambaran pada masa sekarang. Pembangunan cerita masa lalu ini merupakan bagian dari bagaiamana identitas gender memengaruhi memori  dan pembangunan budaya di kalangan imigran tua sebagai responden dalam penelitian yang dilakukan penulis. Sehingga, dalam hipotesis yang dicetuskan oleh penulis di atas dapat dipatahkan dengan narasi yang dibuatnya sendiri hingga mencapai kesimpulan dari artikel ini.         

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��