Opini: Penipu(an)

Pada zaman dahulu.... 
Tidak! Aku akan menceritakan zaman sekarang yang sudah modern ini. Nah, masa ini pun ternyata profesi jadi tukang tipu-tipu masih juga diminati. Hah? Bagaimana kamu semena-mena itu menyimpulkanya, Shan? Tidak. Aku sedang tidak bercanda mengtakannya. Ceritanya... 


Beberapa kali mungin sudah lebih dari 50 kali aku memasukkan lamaran kerja ke perusahaan yang sekiranya aku mampu dan perusahaannya mau nerima aku. Banyak? Iya, dan aku akan melakukannya terus-menerus sampai aku mendapatkan yang kumau dengan kesepakatan yang adil dan tidak beban di pihak manapun. Ya, aku sedang cari kerja. 

Aku paham manusia macam aku begini - orang-orang yang telah lulus wisuda - itu banyak. Melalui hal itu aku juga sadar akan banyak manusia bingung sepertiku yang diombang-ambingkan fakta mana yang benar, dan mana yang salah. Aku kesal ditipu. Iya, ditipu yang kubilang di paragraf awal. Sebuah profesi yang masih dijalankan orang-orang untuk menjatuhkan orang lain, ibarat peribahasa jika saja masuk dalam jebakan si penipu ini para pekerja sepertiku akan ;jatuh tertimpa tangga'. Yaps! Sakitnya berkali lipat, ruginya juga. Mereka memanfaatkan kebingungan kita yang sedang cari kerja dengan berpura-pura memberikan informasi mendapatkan kesempatan untuk wawancara di suatu tempat yang jauh dari tempat domisili kita dengan akomodasi yang akan dibayar oleh mereka (katanya). Jujur aku pun hampir saja terjebak. Untung masih ada orang-orang macam Mbak Tita dan Aufa yang kontrol kecerobohanku: waktu itu. Nah, hari ini juga datang berita yang sama via emailku. Tak mau mencemaskan orang lain, tak mau ceroboh, dan tetap berakhir kesal dengan mereka yang menipu akhirnya aku ingin berbagi bagaimana bentuk penipuan ini. Tujuanku agar jangan terjadi korban dari penipuan ini baik perusahaan maupun tenaga kerja yang sedang mencari pekerjaan.    

Kejadian yang telah terjadi padaku sebelumnya sempat dikonfirmasi temanku ketika ECC UGM mengadakan Career Days di GSP tanggal 1 September 2018 ke perusahaan yang mengirimi kita email (iya, kebetulan kami menerima email yang sama). Oetugas yang berjaga di stand perusahaan yang kami maksud mengatakan "Memang ada oknum yang membobol email kami sehingga saat ini kami pun melakukan penyelidikan siapa yang melakukannya". Terkonfirmasi sudah cerita tipu-menipu ini. Setelah keadaan benar-benar tenang seperti sekarang email penipuan yang sama masuk lagi dengan perusahaan yang berbeda. Isinya seperti ini, mohon diperhatikan: 






Di tulisan ini aku tak bermaksud menjelek-jelekkan PT. WiKA (sebab perusahaan pun dirugikan dengan komplain yang mungkin akan dilakukan oleh calon pelamar di perusahaan ini. Sad). 

Sedikit cerita di atas membuatku ingin membagikan tips juga agar tidak terjebak dua kali ke lubang yang sama, atau tips pencegahan agar tidak tertipu:
1. Kondisikan diri sadar. (kalau pingsan ya mana tahu kan ya?ekeke)
2. Pastikan. (Memastikan dengan mencari di mesi pencarian apakah benar perusahaan yang dimaksud membuka lowongan pekerjaan? apakah kalian merasa memasukkan lamaran ke perusahaan tersebut? Kalau memang sempat memasukkannya lewat apa? Aplikasi atau melamar langsung via web perusahaan atau malah pergi ke perusahaannya? Kalau memang gak ada, bisa langsung kontak ke call center perusahaan terkait untuk memastikan. Oh ya, memastikannya lebih baik jangan sendiri. Sekiranya kamu harus punya orang yang kamu percaya untuk melakukan klarifikasi dan konfirmasi bersamamu pada hal semacam ini)
3. Tenang. (Iya, protes boleh tapi dengan baik-baik saja, yang tenang) 

Semoga membantu :')

Kalau di Jawa nih namanya Nabok Nyilih Tangan melakukan tindakan buruk mengatasnamakan orang lain, sama juga kayak lempar batu sembunyi tangan.

Di bawah ini kucantumkan contoh pdf yang berisi penipuan juga:


Foto-foto yang kulampirkan di sini biasanya dikirim ke email orang-orang yang disebutkan di atas dalam bentuk PDF. Jika memang belum percaya juga kalau itu penipuan, dan dikirim ke banyak orang yang juga terdapat pada daftar tersebut, kita bisa melakukan konfirmasi ke teman-teman yang sama mendapatkan email tersebut. Tujuannya agar tidak ragu-rau jika hal ini adalah benti penipuan. Hehe.. 


Perlu diingat, tidak ada pungutan biaya apapun untuk melamar pekerjaan. Kecuali memang, panggilan wawancara yang sesuai dengan lokasi anda memilih tempat untuk bekerja. Lagi pula, di zaman ini, tanpa bertatap muka pun bisa kok wawancara. Lewat video call misalnya (tapi tergantung kebijakan perusahaannya juga lo). Jika belum melakukan apapun sudah ditodong untuk membayar, pastikan jangan langsung terhasut dan kembali ke aturan pertama: sadar!.  

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��