Trotoar : Kisahnya Kini

Jogja sedang berbenah. Entah untuk menambah kenyamanan atau malah membuat keramaian menjadi tidak nyaman. Sesuai dengan slogan 'Jogja Berhati Nyaman', nampaknya ke arah sana pelayanan untuk pejalan kaki ini akan terobati. Jadi, seperti apakah kenampakan pelayanan tersebut?   
Ini penampakan trotoar Jogja sekarang. Foto ini diambil di sekitar trotoar depan masjid kampus UGM. Sepanjang trotoar Malioboro pun telah berubah seperti ini.  
  
Di sepanjang bahu jalan Jogja yang memang dirasa perlu dan memang banyak pejalan kakinya, mulai dibangun trotoar semcam di atas. Trotoar dengan warna kuning (bagi yang melihat sebagai warna) tersebut nampaknya  sengaja dibedakan. Dari warnanya beda dibanding kanan kirinya. Letaknya di tengah. Kemudian pola yang tidak sama. Khusus untuk tegel yang dipasang di trotoar Jogja sekarang sepertinya disesuaikan dengan gaya Barat yang telah dilakukan dari banyak tahun yang telah berlalu. Ya, kini trotoar untuk penyandang disabilitas telah hadir di antara masyarakat Jogja.

Setelah trotoar ini hadir, suara hatiku sebagai pejalan kaki pun hadir. Jadi, aku merasa sudah puas dengan trotoar yang super luas ini. Tapi kadang juga agak (masih) kecewa dengan pengguna jalan lain yang masih saja menggunakan dan menganggap trotoar sebagai jalan raya. Ya, sebab masih kutemui orang-orang yang kurang sabar menghadapi kenyataan bahwa Jogja makin lama makin ramai dan macet. Hm, macet nih yang buat beberapa orang nekad menggunakan motor atau bahkan mobil di atas trotoar. Ya, kalau itu aku, mendengar dan melihatnya dari kejauhan aku cukup minggir dan mengelus dada. Lalu, bagaimana dengan nasib saudara kita yang juga pejalan kaki namun penyandang disabilitas? Duh!

Memang yang 'sudah' dibiarkan berlalu. Tapi yang sudah dan 'diulangi' akan jadi kebiasaan yang tidak menguntungkan dan kadang tidak perlu. Jadi sekali saja kalau ingin mengambil hak orang lain. Atau jangan lakukan sama sekali. Bukankah seperti itu yang nantinya membuat 'Jogja (tetap) Berhati Nyaman'? Mari merenung 😊 

 Nb: Bonus Foto

Ini bukan trotoar, tapi memang khusus pejalan kaki. Fotonya diambil di taman kearifan Lembah UGM.

Ini contoh mereka menghindari tegel kuning untuk penyandang disabilitas. Hm, ya mungkin foto ini mbak-mbak yang sudah paham untuk siapa jalan seperti ada. 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��