Bulan sedang Penuh, Keluh sedang Berlabuh

Cukup menerkanya, kelana tetap menjejakkan kakinya kemana-mana

Ia kini berhenti menetap sebab bulan penuh penghias nuansa malam mengangkasa

Serba sudah biasa, tiada mengada-ada tapi ia tetap ternganga 

Malam jatuh di Surabaya dengan kerlap gemintang walau tiada terang dari siang

Tadinya ia berlabuh karena ada gemuruh menyeluruh berimbuh

Wah! Sudah macam sulit, nyata benar ia nanar nun bersinar terang: terarah 

Menghabisi malam yang jatuh di Surabaya, meragakan nyawa yang lalu lalang - lelah

-----

Sudah tahu banyak tertawa juga buatmu terluka tapi kamu tetap saja melakukannya? Mampus kamu tak bisa langsung terlelap tidur, kan? Sekarang lagi nangis karena terlalu banyak tempat singgah yang kamu lalui. Mereka yang kamu cinta telah kembali, sedang tangismu adalah penandanya: belum ada rumah yang bisa menceritakan hari yang panjang di malam hari, kan? 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��