Bulan Depan
Saat ini memasuki waktu bulan depan. Ketemu lagi sama purnama yang tampak manis. Ketemu lagi sama pangeran di pohon beringin, ia masih tak bisa menurunkan tubuhnya walau sudah penuh terang mengalaminya.
Makamnya kembali terbuka, kembali terluka, dengan tawa lega sebelum kembali lagi pangeran ke peraduan. Ia berusaha sekuat mungkin membuang jumawa yang melekat kepadanya. Merenung erat-erat, refleksikan dirinya pada pantulan cahaya yang saat itu jadi lebih panas. Oh! Bukan! Panasnya karena ia yang buat.
- tunggu lagi bulan penuh kamu kan bertemu dengan pangeran yang selalu bangun dari tidur panjangnya dalam sebulan. Ia menyampaikan kerinduan kepada orang-orang yang banyak menasihatinya mengenai kehidupan semasa hidupnya.
Kadangpun aku merindukannya-
A series of third class on elementary
Am I just remembered?
Or just I am?
Chill!!
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu