Baju Panjang Bunga-Bunga

Disclaimer dulu: ini karena aku beli terlihat oke, tapi pas dateng kok lebih cocok buat kamu yang tinggi, tapi aku juga takut kalo kamu pake kegedean karena emang gede aja sih. Wkwkwk.. let u try first!

Ternyata ada tali dan aku terlihat baik-baik saja. Menyukai warna birunya karena pilihan lainnya cuma merah muda. Aku menerimanya dengan hati lapang dan tentu saja akan kupakai walau tidak dalam waktu dekat. 

Kunjungan berakhir, janjinya terpenuhi tinggal makan siang yang belum – sambil mikir. Setelah ini kita mau kemana, ya?. 

Diputuskan kita tetap naik, meski tahu mendung – cuaca laiknya tak mendukung. Tapi cuaca juga yang menguatkan. Karena kepalang basah setengah waktu disempatkan basah dari atas ke bawah. 

Coba arahannya terus terang, tahu gitu aku akan memimpin di depan. Coba aja tak ada jalan lain pilihan, pasti sampai detik ini tersesat di tengah sawah dikelilingi hutan. Tapi ya, kalau ga dicoba dan selebihnya juga percaya turun ke jalan makadam, hari ini mungkin tiada tawa lepas membumbung tinggi hampir sama tinggi dengan asap dari dapur tetangga desa yang sempat kami lewati. 

Ditinggal pindah karena yang sana terlalu basah

Gapapa ngemi dibagi 2, cireng dibagi 2 aja 
Iya, soalnya sedari pagi udah molen, batagor, sempol, dan cuanki ‐ tidak lupa juga makan toast gembong crunchy 
Andai gak dibagi yaaaa... tak sanggup aku

Eh nemu kaca!!!
Nemu pencerahan juga setelah di perjalanan dengan mereka berdua : sangu 50ewu iso sek susuk dan ditabung kalo di Mjk haha, baik!!! 
Lalu, sebetule ganjil-genap ke arah Pacet ini ga efektif! Soale kita nrabas aja dan sampe kawasan Pacet. Lol. Padahal jelas-jelas plat nomer ganjil di tanggal genap 😌😌

Pamer idung aja wqwq... 
Gomapta kado disclaimernya, bukan kado ya karena daripada ga ada yang make udah beli aja itu mah ☺☺ tapi hal yang pantas dilakukan untuknya adalah mensyukuri apa yang sudah hadir saat ini dan menghadirkan hal-hal luar biasa lainnya 😇😇

Temanya merah
Lupa ngasih tahu kalo lagi gendeng dengerin Darari 🙃🙃

Ya kan merahhh... bukan marah 🤣🤣
Kalau yg paling depan emang ga bisa hidup tanpa filter, sampe aku aja merasa foto ini keterlaluan! 🙂🙂

Meski pada akhirnya sampai tujuan dengan selamat, bahkan pulang – sampai rumah dalam keadaan kering lagi, hal yang patut disyukuri juga hari ini adalah tindakan kita menyerah – karena sudah tahu limitasi masing-masing dalam memperjuangkan jalan makadam dan turunan curam, yang diberi peringatan oleh 2 warlok kalau memang berbahaya dan jalannya licin. Setelah dipikir-pikir, menyerah itu lebih ke arah berbuat dulu pada tantangan yang menghadang tanpa menyesali tindakan yang telah disepakati diambil kemudian. 

Bonus: ketidaksanggupan itu 
Boleh besok-besok kita coba ke Trawas, tapi maintenance dulu ya kerrr...













Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��