Syarat Sarat yang Lain

Hai! Ini hari libur pertambahan hari yang diberikan Tuhan di tahun baru. Islam, selamat merayakan :)
Bagiku menulis  dengan menangis adalah hal yang  kutunggu, sekarang pun begitu. 

"Berarti Ibu dulu kuat, ya," ucap Mamaku sesore ini tadi. 
Kepalaku masih pening, tak dapat hanyut dalam doa yang harusnya kupanjatkan menjelang petang. Terngiang-ngiang aku suara benturan yang keras, dendam yang entah kenapa tak terbalaskan dan memang tak akan terbalas, langkah kecil yang membuka semua luka, ia yang tumbuh sebentar dan ternyata tak merasakan sisa hidupnya kembali berjuang seperti sedia kala. Tanganku tak dapat gapainya. Aku masih meramu segala yang kudapat sampai saat ini. Belum sempat jadi ramuan yang praktis, Tuhan memberikan beberapa kali senyum menawannya. Aku cuma bisa menangis di pelukanku sendiri,menghindari menangis malam sebelum aku tidur takut dipeluk setan yang disiapkan Tuhan untuk jiwa yang sama gundahnya menjelang tidur tak berdoa dulu. Beberapa yang memberi banyaak kekuatan adalah liyan. Beberapa itu bahkan tidak banyak dariku sendiri. Meski secara  hidup aku hidup, sepertinya tidak juga begitu. 

Ini kok tambah sedih kenapa ya? huhuhu


(Bahkan jika kamu temukan tulisan ini 2-5-10 tahun lagi kamu akan sama menangisnya)


Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��