Dalam Kematian, Ada Hal-Hal yang Perlu Diperjuangkan

"Aamiin" 

Diteruskan kalau sempat. 

Update: 05/08/21


Aku sempat menahan ini, membuatnya tidak muncul. Tapi kurasa, aku harus segera menuliskannya agar aku lega dengan semuanya. Meski ini baru, tentang kehilangan yang benar-benar hilang. Kematian namanya. 

Jujur aku tak tahu-menahu awalnya. Aku berharap itu juga memang perlakuan terbaik dari Tuhan buat yang pergi, sehingga aku turut mengaminkan. Meski sebetulnya pun aku tak bermaksud mendapat ucapan terima kasih dan dikabarkan kemudian akan ketiadaan. Sakit kepala sebelahku karena kekurangan zat besi menjadi-jadi. 

Menikmati pameran : menikmati kematian 

Malam malam PJU sudah dimatikan 


Kasih sayang dan kepelikan di antara wajah yang tak bisa bertatap saat kepergian itu, kuratapi sebentar : menangis di depan laptop yang sedang kumainkan padahal harus fokus demi fulus. Sulit membagi kematian, memang kebahagiaan saja yang paling mudah diceritakan. 

Sampai sini aku jadi bertanya-tanya : oh inikah yang dimaksud dengan mati muda? Belum menjadi tua tapi sudah terasa tak berdaya. Tak berdaya merasa saja tak bisa. 

Sebelum-sebelumnya, hari memang terasa berat dijalani. Bahkan tentu kalian merasakan sendiri, malam ke pagi yang dingin, angin hawa panas di siang hari, dan semua yang pergi dari Juni. Mereka kembali memanggil teman, mereka tak mau sendiri. Tak mau juga menjadi sepi. Tapi kenapa? Mengapa harus demikian? 

Aku mengingatnya dalam karung goni, sebuah almamater kebanggaan kami. Selebihnya tidak ada yang lebih. Ini pas, tapi hilang. 

Aku selalu penasaran kalau sakit kepala apakah sebetulnya di pikiranku sedang ada rapat dengan debat tak berujung? Ataukah pada saat itu, ada sambungan antar kabel neuron yang sedang putus dan tak bisa disambung? Atau memang darah sedang tak bisa membawakan oksigen ke otak? Bagaimana ya bentuknya? 

Aku juga penasaran dengan tiap darah yang keluar, kenapa menyakitkan? Atau aku saja yang tak bisa menahan sakitnya? Oh! Atau aku ini sudah setangguh manusia super ya tak pernah mengeluh ketika berdarah-darah? Ada darah yang tugasnya dibagi-bagi. Tapi kenapa tidak teebagi rata padaku ketika bulan itu datang? Aku menggali diriku tanpa henti, menggerutu, memimikri tapi tetap tak sekerjap ada jawab yang bisa dipilih. 



--504 gateway time out-- 

D.O makasih buat emphatynya. Ini debut terbaik sih. Warna suara, tema, dan segala konsepnya semua mengingatkanku pada kematian. Meskipun sekarang aku hidup menghitung hari-hari dalam tanggal bukan lagi dari Senin ke Minggu atau bahkan sebaliknya. 

Tahu kenapa demikian? 

Semuanya mengingatkanku buat ayo kembali mencintai, jangan lesu. Kamu bisa dan kamu tahu. Aamiin. 


Ada yang paling serius di antara aamiin yang aku ucap, Tuhan aamiinkan juga 💙 it's love

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��