Renung : Mindfulness

Geez! Sudah dua kali kelas online yang kuikuti membahas "mindfulness". Konteks penempatannya berbeda tapi tentu saja memiliki tujuan yang sama. Iya, buat diri sendiri sadar!

Kelas terakhir yang kuperhatikan tadi narasumber memberi pencerahan bahwa mindfulness ini bisa saja dilakukan dengan meditasi. Lagipula memang mindfulness ini memiliki 2 jenis cara. Cara pertama adalah formal dengan sengaja meluangkan waktu untuk mengetahui, mengenal diri sendiri. Yups! Meditasi masuk dalam cara pertama ini. 

Formal mindfulness: menyengajakan healing time ke Wonosobo, meski gak 'me time' tapi dari alurnya aku pelan-pelan merasa nyaman merasakan keadaan terutama keadaanku dan beban. ❤


Lalu yang kedua adalah informal artinya, tidak secara sengaja. Contohnya berkegiatan sehari-hari yang kita rasakan secara sadar. Dalam artian, kita sadar melakukan hal itu. 
Bersikap sadar ini, merupakan tahap awal buat mengenal diri sendiri. Contoh nyatanya ialah saat kita harus berhadapan dengan huruf dan layar laptop. Saat itu, saat mengetik dengan sadar kita coba rasakan bahwa kita sedang mengetik. Dan kita dapat dikatakan berhasil melakukan mindfulness ini ketika kita masih tetap fokus mengerjakan sesuatu padahal ada hal lain yang telah mendistrak diri kita atau sifatnya mendesak. Iya, seperti para profesional diselesaikannya satu per satu. Tidak sekaligus dan berjalan tidak mulus. 

Selain itu seperti pertanyaan retoris dari postingan sebelumnya, dan dari beberapa hal yang telah kubaca tentang 'sekarang', tadi rasanya lagi-lagi pintuku diketuk dengan lantang. Bagaimana tidak? Kalimat penutupnya adalah 'menikmati saat ini, lakukan sekarang'. Nasihat yang buatku takjub seolah ia membaca pikiranku. Hmm... Atau sebetulnya memang itu sebuah jawaban? 

Nah, karena sudah cukup tahu dan sadar sampai sini maka, aku bermaksud untuk hidup saat ini. Seperti katanya, seperti katamu, dan tentu seperti kataku dalam sedih dan bahagia yang kusadari sedang kuhadapi. 

" Terima kasih diriku, maaf aku belum sampai mencapai ekspektasi yang kubangun, maaf aku sudah banyak kecewakanmu, maaf sudah banyak tidak pedulikanmu. Mari memperbaiki diri di sisa hidup yang bertakdir ini, mari berusaha yang terbaik mengisi kekosongan-kekosongan yang terkunci, membukanya dari nol hingga bisa mengisi satu per satu. Aku mengerti kamu kuat, aku tahu kamu bisa melewatinya. Sekali lagi karenanya, terima kasih sampai sekarang."

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��