Ayo dan Keinginannya Diterjemahkan

Keluar sekarang mumpung gak hujan
Meski nanti aku kedinginan karena angin membawa nyaliku yang lagi redup
Aku akan tetap bertahan karena tidak hujan
Katamu bukan berarti tidak menyukai hujan yang bawa rejeki itu
Satu dan lain hal ini tentang kewaspadaan yang timbul, katamu
Pertalian ini harus tetap berlanjut
Meski hujan, badai, longsor, kilat tetap menyambar di cerahnya langit sumilak

Ayo melekat pada bunga yang lagi mekar
Berdesakan dengan cantik
Mengingat ia fungsi regenerasi


Sekadar tak akan sekadar 
Jika dicicil perlahan : berbuah 
Segera setelah segalanya selesai terbayar 
Mari bersenang-senang 
Meski aku yang bawa ransel kemana-mana 
Segera setelah langit mendung tak tertata di puncak gunung khas kota kita sirna 
Lekas simpan celana kantormu 
Berganti celana olahraga 
Puncak, libur, pantai yang belum pernah kita jamah telah terlalu lama kita tinggalkan 
Mereka melambai tanda kesepian jua 

Setelah perbantuan dan segala gundah terlegakan 
Ayo berdiri tegak lagi menikmati keindahan yang kita alami di segala kondisi buruk yang terjadi 
Ayo, meski nanti 
Ayo

Aku memilih menikmati aurora daripada lelangit yang bertabur bintang - menghitung dan menggambar pola diantaranya
Meski bukan berarti aku tak menyukai bintang, kataku
Tapi berkat hujan yang tak turun menjelang maghrib bintang terlihat meski tak sebanyak di pikiranku : bertaburan 
Itu pun bercahaya terang terlihat satu karena minus mataku 

Meski mau tidak mau kubilang juga kemasi barang berhargamu
Sebab sewaktu-waktu bencana datang tak terkira 
Tentang ayo yang ini, apakah kamu sudah siap? 
Aku menyiapkannya hampir genap tiga tahun tapi pun belum bisa jadi tas mitigasi yang kumaksud 

Ayo juga berarti segera jadi dirimu yang berarti buat dirimu 
Sering-sering memulai kebaikan dari hal kecil buat jaga alam tetap lestari
Coba ajak liyan tentang gerakan mendewasakan yang harus disokong kebersamaan 
Kubilang, meski terlihat mustahil memengaruhi setiap kenal punyamu - kamu harus tahu mulai dari dirimu

Sedang selepas adzan maghrib kita dilepas dengan putri tidur tanpa sinar matahari tenggelam 
Teman yang memboncengku bersenandung "izinkan kulukis senja, mengukir namamu di sana" 
Aku bergumam dalam pikiranku sendiri sambil menikmati panorama dan hawa dingin "dimana senjanya? Oh.. Senja adalah waktunya, waktunya!"
Ayo kali ini ditutup dengan pikiran positif yang menari tari suramadu


Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��