Renung: Dari Aku yang Tak Pernah Terlihat

Setelah 2 jam lebih bercakap dari gawai pintar, aku memutuskan pergi sendiri menikmati kehidupan. Pengumuman di sela percakapan tadi itu membuatku sedikit terguncang. Padahal kemarin pun 2 jam penuh aku bercakap, tertawa, dan bersenang-senang. Oh iya, aku jadi ingat 'hukum' yang kubuat sendiri semenjak aku berani melangkahkan kakiku sendiri di Jogja.

" Kamu akan menangis, sebanyak kamu tertawa, dan berlaku sebaliknya". 

Aku kutip lagi kalimat dengan intonasi final yang dulu nempel di papan kos-kosan, buat hari ini. Sambil makan pizza manis aku mengembalikan perasaan bahagia yang kudapat, yang baru saja berhenti di siang bolong tadi. 

Aku menonton drama, makan, sambil kadang kalau ingat jadi netes gak karu-karuan air mataku. Semuanya aku lakukan sendiri, di meja pojok tanpa kamera cctv. Terlanjur juga air mata itu ikut tersapu tisu yang telah ku gunakan mengelap cokelat dan lelehan keju. Sepanjang jalan setelah perutku penuh, aku masih sama merasa pilu. 

Menikmati sendiri di atas motor berbibir merah dengan earphone erat di telinga, bersuara musik di daftar putar laguku pun sudah ku lakukan. Aku terheran-heran. Aku masih menyisakan sedih sampai sekarang. 

Ingin rasanya memutar kejadian kemarin malam menggantikan sekarang. Aku jadi butuh pelukan kata-kata 'gak apa-apa nanti ada gantinya'. Pun meski tiada kata tersebut dalam percakapan kami tadi malam. 

Ahhhhh... Mungkin perjalanan musim dingin untuk mengembara adalah pilihan. Pilihan-pilihan datanglah sekarang, aku ingin segera. Aku ingin segera menyembuhkan luka-luka. 


Dari aku, yang tak pernah terlihat.



Nb: Mari kirim al-fatihah buat saudara kita yang terkena gempa di Sulbar dan banjir di Kalsel, tak lupa juga doa agar Merapi segera mereda dan tak sering batuk. Aku sudah cukup berduka, jadi mari setidaknya membuat duka yang kita punya jadi harapan baik bagi orang lain. Meski tak secara langsung memberikan arti, tapi percayalah yang kamu lakukan dengan penuh empati menjadikan dirimu lebih lega dalam menjalani hidup dengan berkah diri. Jangan lupa bersyukur, jangan lupa sayang ke diri sendiri. 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��