(Bukan) Teka-Tekiku

Semua atau sebagian tulisanku mengandung teka-teki? 
Tidak! Karenanya jangan kamu menerka-nerka. 
Semua yang telah tergores itu bukan bongkar-pasang yang harus diselesaikan dalam sekali baca 
Bukan berwujud cerpen yang didalami karakter, amanat, latarnya hanya dengan sekali duduk 
Aku jadi ikut menerka kalau aku tersulut kamu menerka-nerka 
Seolah aku perlu butuh pernyataan lain yang akan bertolak belakang tanpa latar belakang 
kok, aku jadi ikut-ikutan?

Pemulas bibir bukan teman akrabku. Sidang Fifi, 2018 

Sebentuk puisi ini hadir kala aku memikirkan Tuhan yang ada di otakku
Kata temanku, Tuhan berawal dari imajinasiku
Jadi ketika ada yang bilang : Tidak! Tuhanlah yang tahu!
Berarti sebetulnya AKU sang pecandu kata-kata itu yang tahu
Jadi teka-teki dalam saku ini akan juga kamu tanyakan kepadaku? 

Mungkin jelas aku tak memberi jawab seperti seorang teman itu 
Cuma aku tak lagi kini mencari tahu menggali - mengotori - suci - begitu 
Pokoknya kamu jangan menerka-nerka
Entah ini tulisan atau bukan - di dalam pikiranmu saja jangan sampai terucap 
Jangan malam ini 
Jangan :)
Kamu diam-diam saja membicarakan pelan-pelan dengan kuman-kuman tak kasat mata di otakmu yang kayaknya sudah mulai digenangi falsafah-falsafah gila tentang kehidupan 




Intermezzo 

(Akhirnya sedang tidak kehilangan. Ingin ku utarakan ke orang-orang yang sempat ku tanyai tentang ini)
- Terkasih, bala bantuan yang tiap pencet 123 langsung datang - Selamat malam minggu, sayang - 

Depan rumahku tak sepi begitu saja, mobil pengantar jenazah masih lalu-lalang 
Tidak lama setelah kutulis bait pertama ambulans dan orang-orang berbaju hazmat lengkap mengikuti di belakang mobil yang menuju ke tempat rujukan 
Jelas aku menciut, di sini pun caur, carut-marut


Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��