Penyimpanan: Tiga per Empat 2020

Baru saja kudengar kabar buruk. Buruk sangat, membuat perasaanku campur-aduk. Tak karuan. 

Zannah bilang dia reaktif, tinggal nunggu hasil tes swab. Zannah bilang dia anosmia (kehilangan indera penciuman). Sebuah teori gejala paling baru yang sekarang berkembang di masyarakat Indonesia. Kali ini yang kukira sudah membaik, ternyata malah memuncak, membuat segalanya lebih menakutkan. 

Setidaknya bagiku yang akhir-akhir ini pakai transportasi umum ke wilayah zona merah. Tuhan, mau bagaimana? Aku sungguh takut. 

Kuharap Zannah cepat pulih dan mendapat hasil terbaik setelah karantinanya. Aku pun berjuang dengan pandemi ini, meski ku akui aku pun terkadang egois tentang ini. Bagaimana tidak begitu, Tuhan? Aku kacau, blau. Selamatkan jiwa yang engkau berkati, Tuhan. Aku (pun) butuh pandemi ini berakhir di samping mencapai poin-poin hidup yang belum kutemukan. 

Sesi Foto: Mengulas setelah tengah tahun

Rapid paling murah waktu itu, sekarang alhamdulillah rata harganya dengan pemakaian 14 hari

Kepiting asam manis kubuat dengan penuh kenangan ditraktir Mas Sukur 

KRL pertama saat new normal

Soto Djarkawik kesukaan Mak Cik

Lontong Balap Surabaya tapi ada di Mojokerto

Keep on dreaming! 

Aunty, fotoin Mas Atha

Ndak mau makan :') akhirnya dikembalikan 

Janjian beli sushi, dia pergi ke franchise pizza. Ckckck lain kali harus menutup telepon dengan kepastian, Bae. 

Pangsit Mie Ayam Gadjah Mada yang didamba aku, Sunbae, Ulil, dan Zannah akhirnya kujamah. Hahaha

Uhuyyy my first bag for her ❤

This one just started. 

My favorite kolak. Yups! Kolak roti.

Menambah khazanah perbendaharaan buah baju untuk jualan yang lebih baik dan menarik.

Hwaaaa kutidak menyangka bisa membuat 3 tas ini dalam waktu 2 minggu. Senang sekaliiiii.... Digambar cuma 2, pehul. Iyaps! Tas ijonya masih dijahit dalaman furingnya :')

Baru saja kemarin. 

Kepanasan di Surabaya sudah biasa, mendinginkannya dengan es puter legendaris kata Sab ini yang beda. Hehe. (sebelum pindah taman apsari, kuminta tambahan es puternya // enaque, murah//es puter Pak Min namanya)

Melegakan diri berbincang dengannya pada sore hingga malamku kemarin :') makasih banyak, Sab. 


Lampu stasiun gubeng dan menghapus lelah sehari kemarin. Jujur, aku tidak menyukai bagian akhir hari Jumat kemarin. Itu terlalu menggigil! (sempat kukira yang lubang tengah itu adalah jam dinding)

Kereta paling malam. Kutempuh agar aku segera pulang, meski tanpa pelukan, dan masih berkawan dingin menempuh perjalanan sendirian. Aku selamat sampai rumah kemarin, Tuhan. Terima kasih. 

I can win that stupid thing called love
Niki - Lose



Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��