Bekerja: Menemukan Diri dengan Tahu Diri

Halo para pejuang pencari kerja yang sedang mendapatkan berita, baik-buruk tidak masalah yang penting tetap semangat dan tidak mudah putus asa. Ya, kiranya memang ungkapan demikian lebih cocok ditanamkan di kala-kala seperti sekarang yang kurasa pun cukup mengkhawatirkan.... bagi pencari kerja (macam saya). Sudah sebar lamaran sana-sini, interview beberapa kali (yang memenuhi kualifikasi), menunggu keputusan - menunggu keputusan - keputusan ditunggu, kalau sudah mencapai hari-hari yang ditentukan tapi tetap tiada kabar menggembirakan tentu saja kita kembali ke siklus awal. Kata Nadin dalam lagunya "Beranjak Dewasa" ...pada akhirnya ini semua hanyalah permulaan. Perlahan tapi pasti memang demikian. Akhir selalu bertemu permulaan. 

Oh iya, aku sedang tidak sambat atau mengeluh. Aku sudah adaptasi dengan baik mengenai hal ini. Tapi ada yang masih saja buatku risih. Aku memiliki banyak grup yang membahas mengenai pekerjaan. Grup itu meliputi info lowongan kerja, tentang tata cara melamar yang baik, hingga peningkatan etos kerja dalam bekerja. Dalam grup yang membahas masalah pekerjaan ini, sebenarnya agak membosankan. La kok, bisa? Iya, banyak manusia yang tidak mau membaca dan memahami lebih dulu langsung ke inti jawaban, tapi lupa kalau dia hidup dalam hiruk-pikuk bermasyarakat yang menjunjung tinggi kesopanan, norma, dan nilai. Ibarat bertamu, dia langsung menuju ke dapur. Gak sopan, kan?. 

Contoh yang sering terjadi adalah seseorang gabung dengan grup, setelah itu saat fitur percakapan diaktifkan dan setiap orang boleh menyuarakan pendapatnya maka ia berkata "tidak adakah lowongan pekerjaan?". Pertanyaan menyebalkan pertama yang sering kulihat berlalu-lalang di grup itu tentu saja membuat mataku ikut tertawa melihatnya. Dari judul saja kan sudah terbaca itu memang grup buat pencarian lowongan kerja. Bisa-bisanya pertanyaan demikian muncul?. (Bagi teman-teman yang belum tahu cara mencari, di setiap grup pasti ada aturan yang ditandai oleh admin. Ada baiknya memahami itu terlebih dahulu. Kemudian di sana nanti juga ada beberapa aturan yang didalamnya membahas mengenai cara mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kalian dengan menggunakan kata kunci yang tepat). 

Pertanyaan keduanya adalah "saya lulusan fresh graduate ekonomi, adakah lowongan untuk saya?". Gimana tidak geram? Dalam grup yang berisi ribuan orang itu, tentu saja admin tidak mengurusi si penanya saja. Memang ada baiknya diam membiasakan situasi terlebih dahulu baru berbicara lantang jika menemukan kejanggalan yang memang tidak dijelaskan dalam sebuah grup. Sebab, pertanyaan demikian pun jawabannya bisa dilakukan dalam menu pencarian. Yaps! Tombol itu benar-benar ampuh, menjawab kegelisahan. Bahkan tak perlu khawatir, postingan bisa kita filter sendiri seandainya ragu sebuah lowongan pekerjaan telah sampai habis waktu proses rekrut. 

" PT.... ini perusahaan apa ya? Ada yang tahu?" Pertanyaan ini bagiku wajar, dan akan sangat wajar apabila terdapat kalimat penyambungnya " PT..... ini perusahaan apa ya? Setelah saya searching di google ternyata yang review cuma dikit. Ada yang bisa bantu?". Iya, sekali lagi kecanggihan teknologi hadir untuk membuat manusia lebih cepat dan tidak merepotkan untuk urusan kedepannya. Namun pernyataan dalam tanya tanpa kalimat mengusahakan terlebih dahulu itu sama saja dengan tanpa usaha. Ingat, tidak semua orang peduli terhadap orang lain, tidak semua orang mampu memedulikan orang lain. Dengan tambahan kalimat mengusahakan seperti pernyataan dalam tanya kedua itu, setidaknya orang lain paham dan lebih menghormati usahamu itu sehingga tidak memberikan jawaban yang mungkin saja berupa teguran untuk mengusahakan "searching" dulu. 

Walaupun dalam grup tersebut adalah kumpulan orang-orang yang tak mengenal satu sama lain karena jumlahnya yang puluhan atau bahkan ratusan ribu, buat teman-teman yang berada di posisi tersebut sekarang kuharap memahami hal-hal yang telah ku sebutkan di atas. Bukannya aku merasa betul ataupun merasa senior dalam proses mencari pekerjaan ini, tidak. Ini hanya opiniku agar tiap-tiap yang hadir memahami kehadiran dirinya dalam proses "cari-temu" hal yang diinginkan dan dibutuhkan dalam sebuah grup, yang bisa dianggap sebagai komunitas dalam masyarakat. 

Selamat berjuang lagi :))

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��