Berkasih: Perpisahan dengan Seorang Kekasih

Aku benar-benar tidak paham dengan hancur yang kuterima hari minggu ini. Rencanaku untuk membuat diri rileks buyar sudah dengan berita tak terduga tertanda duka. Prof, Eyang, Pak Sapardi Djoko Damono selamat jalan. Aku mendoakan agar kau diberikan jalan yang mulus buat lebih dekat bertemu denganNya, ada di sisiNya. Nanti kalau aku sedang di ambang putus asa aku tetap mengenangmu dari tulismu, meski ya jasadmu sudah tiada. Nanti kalau aku senang, tertawa, tapi masih dengan menangis aku akan membaca lagi bait yang kau tulis dalam larik puisimu, cerpenmu, karyamu yang lain. Karya-karya yang membuatku bangkit buat ikut tercabik : lekas tulis!. 
Aku belum sempat bertemu denganmu, engkau yang ada pada suatu cita-citaku kan 'ku temui dalam mimbar yang sama ketika aku telah jadi penulis anak nanti. Tapi kau sudah pamit hari ini, tidak bisa kutemui. Dari situ, aku kembali meluruskan niat untuk tetap membuat citaku itu nyata meski kau telah tiada. Terima kasih atas jasamu memberikan pisah-kenang terindah dalam dunia tulis-menulis yang aku segani, banggai, cinta, dan sayangi. Istirahatlah dengan tenang, Pak Sapardi. Aku akan menyusul jika kelak Tuhan telah berkehendak. 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��