Berkasih: I Love You but I'm Letting Go


(diputar dulu, sambil mendengarkan kesumbangan suaraku yang mungkin jadi polusi suara di ruang telingamu, melek dulu jangan setengah sadar memahaminya, eh tapi kalau aku ada logical fallacy mohon diingatkan. Biar tidak hanya aku yang memvalidasi aku sendiri 🐥)


'I love'nya di reff pertama gak kedenger woy. Dengernya kalau yang mau denger bisa pakai earphone dan alat sejenisnya ya. Too much noisesssss juga hehe sowwy. Rumahku tidak pernah sepi barang jatuh, knalpot motor brong, klakson, atau bahkan after effect kendaraan lewat. 
Pronouncenya juga ada yang missed. Mianh mianh ya. Di sini aku mau meneriakkan sisa suara saja sebelum flu menyerang karena tanda-tandanya sudah muncul. Waksss.

Aku masih memandangi diri sendiri dalam capai tangis 
Kata waktu, jika kebetulan pukul 11 malam kamu tidak bisa tidur, sejam ke depan adalah waktu kontemplasi yang baik
Kata waktu, Tuhan setia menunggumu di sepertiga malam ketika kamu sedang pulas dalam pejam
It's okay not to be okay 
Everyone has their own path, let you to be you on your way, Shan. Be shine 🌞


Oh ya, aku senang dengan balasan komentar Pamungkas yang ditanya mengapa liriknya diulang-ulang? 
Dia menjawab karena kata-kata yang tak kamu inginkan tapi kau lafalkan itu akan memacumu buat melakukan kebaikan atau amanat positif yang terkandung di dalam lirik laguku yang diulang-ulang. 
Wah! Let me try... 
Fin.

No, not yet to fin. 
Let me explain! 
Kata yang paling kusuka pada lirik di lagu ini adalah "cause you know what they say if you love somebody gotta set them free"
Who's somebody said that such honest words? Is it too hard to face, ya know? 
"Love" lagi-lagi rasa yang tidak hanya tertuju untuk kamu yang laki-laki pada perempuan dan sebaliknya. Kata cinta bagiku tetap rasa utuh yang ditujukan pada jenis kelamin apapun termasuk pada sesama makhluk hidup. Cinta boleh merasuki siapapun. Batasnya ketika cinta itu tumbuh pada sesuatu, biarkan hal-hal yang kamu cintai juga tetap memiliki pilihan atas ide, rasa, dan karyanya. Jika itu manusia: ia, sebelum menjadi kolektif atas orang-orang ingatlah ia, sebagai duta budaya atas budayanya sendiri. Let them free! 
(kecamuk dalam diri sendiri untuk membantu seperlunya dan membiarkanku pun menentukan pilihan pergi atau kembali pada hal-hal yang kucintai - tahap tidak terima menuju penerimaan bakal terasa berat kalau cuma dipikir - ingin kupeluk satu-satu mereka - ingin aku menangis sepuasnya tanpa tersiksa)

Aku tidak ingat sewaktu kecil sering meminta maaf pada orang-orang. Pada suatu masa ketika bertemu adalah cara yang tak biasa dalam keadaan 'tidak normal' ehm seperti waktu-waktu yang telah dijalani beberapa bulan terakhir 'maaf' agaknya jadi kata yang sering kuungkap. Bukan perkara aku salah, atau mungkin rasa yang muncul lebih besar dari rasa salah itu sendiri. Aku mendadak jadi mental breakdown berada di hari-hari ini. Rumah tanpa jendela, ventilasi udara tanpa sirkulasi yang baik, dan beberapa rupa yang membuatku kesal hanya menghirup udara di 'rumah'. 
Sebab-sebab yang tak bisa ku jelaskan dengan baik ini semoga membuat kata maaf tidak jatuh pada hal-hal yang mengerikan. Meski sekarang cerita tentang kata maaf, ingatan masa kecil tentang 'mungkin penyesalan' atas sesuatu sepertinya tidak terjadi padaku sehingga tidak ada memori apapun yang tersisa tentang itu. 

Kalau permasalahannya tidak bisa bertemu, titik terbaik ketika rindu adalah doa. Memantrakannya dengan segenap hati mengkhususkan pada hal-hal yang kamu ingin jamah tapi tak bisa, tentu saja mantra yang baik untuknya. Sebab kita tak lagi ada pada zaman berburu dan meramu, tapi kedinamisan atas kita berjalan seperti saat itu. 

Kupikir, menghilang dan berbohong memiliki kesamaan. Mereka sama-sama tidak memiliki masa depan. Jika memang harus cara terbaik ialah melakukannya, bagiku mendeskripsikan dengan baik rencana tersebut di awal akan lebih baik. Memang sih, mana ada pamit yang tidak membuat sedih? Mana ada, ha? (izinkan aku pergi dulu yang tersisa hanya ...

Biasanya ada jadi tidak ada itu perkara adaptasi. Kalau sudah terbiasa, menjadikan yang telah tiada itu seolah ada pun membutuhkan waktu lagi untuk terbiasa. 
Teori Darwin tentang survival of the fittest memang cocok buat patokan manusia buat bertahan hidup. Bagai seleksi alam pilihan-pilihan yang sangat banyak disediakan oleh alam. Kalau tidak siap atas pilihan itu, tentu saja tergusur dari medan perang adalah jawabannya. Bukan lagi tentang primus interpares yang cuma bermodal kuat, adaptasi memiliki kekuatan lebih dari itu. 

Selamat menikmati malam panjang, kalau betul pergantian musim ini adalah pergantian musim yang tak terduga maka malam dingin akan jadi sahabat. Jangan lupa pakai jaket kalau keluar malam walaupun panas sekalipun (intermezzo: ku merasa kalau di Jogja gak pernah ada malam yang bikin gerah makanya aku dinasihati mulu kalau pulang part time langsung main tanpa bawa jaket cuma pakai atasan tipis, berakhir pinjam yang menasihati. Anehnya, kok aku melupa si pemberi pinjaman waktu itu apa pakai baju dobelkah? Makanya aku bisa bawa jaketnya dengan leluasa hmmm, yang tersisa dari ucapnya adalah angin malam itu gak baik, Shan - sama kayak asap rokok huhu...), masker juga keharusan ya, kalau ada sanitizer mending bawa kemana aja. It is the only way you know. Aha! 

Double fin. 
Tomorrow saturday already: is it tomorrow sunday night after rainy day when I could delete of your pictures? Let me decide then! 
But deleted pictures doesn't mean can escaping something that you never decide to. Is it true? 


Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��