Refleksi: Nanti Juga Sampai

Apakah hari-hari ini terjalani lebih tidak menyenangkan? Kalau jawabannya 'iya' itu hal yang lumrah. Tidak ada orang yang tidak bosan dengan hal-hal seperti menunggu, menunggu, menunggu. Iya yang berarti menunggu ini masih tentang jalan 3 bulan tapi belum ada tanda pasti buat hari-hari yang lebih baik, bahkan bertambah hari terasa hanya mengumpulkan cerita sedih, terpuruk merasa diri paling tidak berguna. Bagiku, tidak ada yang tidak boleh mengeluh tentang ini. Hari-hari ini kita bebas mengeluh, menyatakan diri sedang mengalami kemacetan di sana-sini. Uuuu who said it's true, that the growing only happen on ur own? (Ben Platt - Grow as We Go) 
 

-----
" Shan pengen peluk kamu" 
" Aku mau chat kamu tapi gak tahu mulai darimana" 

Koplaknya juga diinget woy! Wkwkwk 


Bagiku ini tidak tiba-tiba dan aku membiarkannya jadi satuan yang kuharap bertambah jadi puluhan, ratusan, bahkan jutaan rasa yang meski itu-itu saja tapi buatku berpikir jernih dan lebih terbuka dalam memahami keadaan seseorang. Aku menyayangi tiap insan yang pernah berbagi kisah denganku. Aku menyukai gaya cerita dan tensi yang berbeda-beda dari cerita mereka. Aku menghargai mereka dan cerita yang pernah mereka bagi meski ada cerita yang mungkin aku pun tak menginginkan mendengarnya. Tapi aku berusaha sebaik mungkin jadi pendengar tanpa memberi harap kecuali kalau mereka membutuhkan validasi. 

-------- 
Masih tentang perempuan
Kata Immas ini seperti pengalaman setelah ia merasakan dalam naungan berumah tangga, berkeluarga, bertetangga, dan bersosialisasi secara lebih intens dengan masyarakat di sekitar rumahnya: "Dulu semasa pacaran katanya perempuan itu tempatnya benar, sekarang sudah jadi pasangan, perempuan jadi wadah yang layak - mudah disalahkan dalam penempatannya" (kata-katanya kuperbaiki, Im) 

Percakapan itu berwujud nyata dalam pelupuk Immas pun aku. Meski aku belum merasakan di dalam bahtera rumah tanggaku, setidaknya aku berada di rumah tangga yang dibangun Papa-Mamaku, bukan?. Iya, betul (retoris amat). 

Bab-bab menjadi perempuan dalam tatanan dunia selalu jadi menarik dicermati dari berbagai sisi kehidupan. Bagi kalian perempuan-perempuan dimanapun berada, aku selalu berpesan jangan mau jadi budak patriarki. Bucin boleh asal tahu kadar pantas dan tidaknya, bergaya boleh asal pun tahu batas pantasnya. Darimana tahunya? Dari menimang-nimang layak tidaknya perilaku itu dilakukan sebagai manusia, bukan sebagai laki-perempuan yang terlanjur diberi peran yang tidak seimbang. 

-----------

Pada keadaan yang lamat-lamat mengatakan tak perlu khawatir nanti kamu juga sampai, kudengarkan ia dalam bertahan tidak untuk mengakhiri tapi untuk memulai kembali. Ngomong-ngomong, menjadi versi terbaik dari diri sendiri juga pencapaian. 😁

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��