Refleksi: Sebelum Sebulan yang Jauh - Menjadi Sendiri

Kehadiranku setahun yang telah dan akan berlalu, ingin kuhapus begitu saja. Seperti kenangan buruk berada di lingkungan yang tak pernah mendukungmu menjadi kamu ialah gambaran yang membayangiku sebulan sebelum semua ini berlalu. Meski iya, pertanyaanku masih sama: " Mau seperti apa dirimu yang memang kamu, Shan?" Tapi setidaknya aku bertetap hati pada jauh tentang aku yang aku bayangkan. 

Aku sudah tidak lagi sering mengajak diriku bicara, memantaskan, meratapi, bahkan merefleksi sampai ritual yang tak kuinginkan terjadi. Benar memang, I don't belong to me anymore, aku sedang sering terkesiap tidak menikmati jadi bayangan orang lain tapi diam saja tidak bisa berhenti kecuali dihentikan. 

Sampai beberapa hari kemarin, seorang teman yang keberadaannya dapat kujangkau hanya dengan 1 jam setengah mengendarai moda transportasi darat berkata padaku ," Aku gak khawatir denganmu Shan, aku percaya kamu bisa bahagia dimanapun kamu berada". Sedikit kalimat yang buatku berkali-kali membelalakkan mata jika mengingatnya. Dimana sih bahagia? Ketika sebenarnya belum kujumpai bentuknya tanpa tikai diantaranya. Gimana sih bahagia? Bahwasannya dalam pikirku sehari-harinya adalah hari yang biasa, meski pada dasarnya memang hari biasa tak perah biasa saja. Lalu mempertanyakan bahagia, buatku menelisik alur dalam cerita dari prolog hingga epilog, mengenal lebih dekat pula dengan karakter tokoh yang dibangun dalam cerita itu pula - tapi dalam hal ini aku bagai lari dari aku dilihat dari sudut pandang orang pertama pelaku utama, sedihnya minta ampun. 

Kemarin, setahun yang lalu. Saat kudengar kabar aku akan diantar - kemudian dilepaskan - beradaptasi lagi - menggali sosok aku dalam lingkaran sekarang ini, aku tidak pernah benar-benar mengiyakan. Sebanyak air mata yang tak dapat kukeluarkan seenak pikirku, sebanyak itu ragu yang kubuat hingga titik setahun akan berlalu. I love you, diriku. Kamu sudah bertahan, memosisikan diri bukan dirimu. 

Terima kasih waktu dan orang-orang yang menganggapku tak pernah sedih dalam ingatan.











Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��