Dunia Harus Tahu: Andre


Seperti biasa, hari biasa tak akan biasa saja. Hari ini pun hari biasa. Bisa-bisanya kami tiba-tiba membahas sosok Andre. Andre yang misterius. Bahkan tak pernah menunjukkan wajahnya sekalipun. Padaku, pada teman-teman yang juga mengenal Andre : sejak hari itu.

(Cerita hari itu)
Kami (coconut trees) seperti biasa tidak pernah tidak berisik, bahkan ketika saling berbisik. Untungnya, keadaan kembali damai ketika Bu Anis selaku guru Bahasa Indonesia kami datang. Beliau membuka kelas dengan salam. Sebelum memulai pelajaran, beliau berinisiatif untuk mengecek kehadiran kami. Maklum, kelas waktu itu tak pernah aktif diisi 21 orang. Seminggu si A sakit, seminggu yang sama C dan D bahkan E juga. Pernyakit seperti teman bagi kami. Sehingga kelas yang telah sedikit jumlah orangnya ini berkurang lagi jadi 15 paling banyak per harinya. Tapi karena aku lupa berapa orang yang datang pada hari itu maka tak akan kusebutkan siapa saja yang mengetahui kejadian ini. Nanti kalau sudah mereka berkumpul, akan kutanya mereka. Konfirmasi lebih tepatnya.
Kembali pada Bu Anis yang mengabsen. Absen 1-4 tidak ada masalah. Tiba-tiba pada presensi ke 5 Bu Anis membaca nama yang gak pernah ada selama kami ber21. 'Andre," kata beliau sambil suaranya semakin tenggelam dan mata beliau memastikan pada selembar kertas presensi yang dibawa. Kami yang hadir kaget mengetahui Bu Anis memanggil nama Andre. Siapa Andre? Andre yang mana? Pertanyaan semacam itu yang muncul di hadapan kami. Terngiang-ngiang bahkan sampai hari ini. Di kelas kami, tidak ada siswa yang namanya bahkan diawali huruf 'A'. Presensi 1-4 formasinya Bayu, Brenda, Dewi, Dian. Hmm... Andre. Setelah kejadian itu, Bu Anis meneruskan untuk mengabsen hingga presensi terakhir. Dalam benakku, mungkin Bu Anis juga ngeri.

Lalu apa kontribusi Andre dalam hidupku? Atau hidup kita? Hidup kami lebih tepatnya?
Tidak ada yang spesial yang bisa buat kembali ingat tentangnya, tapi Andre bisa menyatukan pendapat di antara kami mengenai siapa Andre itu sendiri. Kehadirannya mirip dengan Elisa. Diam-diam membuat kami yang berantakan kembali forum kemudian saling termenung. 


Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��