Refleksi: Menjawab 'Kapan'?

Selama di atas motor mendekati sore, pikiranku tak pernah diam. Kadang melompat jauh sekali, sampai-sampai kaki dan tangan ikut tak terkendali. Tapi kadang-kadang dangkal sekali, menertawai diri yang telah diketahui hidup hanya sekali. Ah! Bukankah ini urusan pribadi? Iya, pribadi yang sedang coba kubawa-bawa ke ranah publik. Alasanku menjawab 'kapan' ada hubungannya dengan kata Mbak Ami, yang entah dia mengutip pepatah lewat apa dan siapa yang mengatakan?. Mbak Ami dalam percakapan tak langsung tadi bilang, "Orang yang membencimu akan selalu menemukan alasan keburukanmu". Terlontar balik dariku," Orang yang benci aku kamu tah mbak?". Tentu dijawab tertawa, karena Mbak Ami di mataku belum pernah membenciku. Mungkin juga sebaliknya bagi Mbak Ami. 
Kuculik Mbak Ami dari rombongan kelasnya hhh
(Study Tour Yogya-Jawa Tengah SMANIP 2013)

Dari sedikit kata yang telah diucapkan Mbak Ami tersebutlah yang membuat istilah 'kapan' belum mau pindah dari ruang-ruang sesak dalam otak. Heu, sebenarnya apa hubungannya?. Begini, apakah kalian tidak bosan ditanya kapan? Aku tidak sering sih,meski jarang tapi pernah. Nah! Lalu adakah di antara kalian yang juga sama gelisahnya ditanya dengan kata tanya kapan berkali-kali? Aku tidak segelisah itu, aku punya jawaban mengatasai kapan. Tapi aku tak bisa langsung mengutarakan: wedi kebacut
S: Mbak, ayo kita foto mumpung pakai kostum kelas
A: Iya, ayo aku sudah ditunggu teman kelasku
S: Ju, tolong fotokan 
W: Oke nangdi?
S: Depan balai kambang yo
(Gelar Apresiasi Seni Castle 2013)


Pertanyaan kapan selalu berhubungan dengan rencana. Tapi bukan berarti tiap orang punya rencana yang pasti terealisasi, kan? Begitu kira-kira alasan beberapa kapan dalam hidupku tak terjawab. Sampai-sampai aku kesal, kemudian terlintas kalimat "Masih ada kata tanya selain kapan, tidakkah tuan-nyonya ingin menanyakan yang lain saja? Bukankah mengapa lebih banyak mewakili daripada kapan yang pasti tapi tak dapat juga sangat dipastikan?".  
Pepatah yang disadur Mbak Ami berakhir juga pada kata kapan. Iya, kapan diriku sendiri membenci diriku sehingga aku lebih mudah menemukan alasan buat mencari kelemahanku sebelum orang lain yang benar-benar benci padaku?. Oleh karena itu sekali dua kali, menjawab kapan ada gunanya. 




#dijawabjugasambillalu 
#basabasisih 
#penanyamenyimpannya
#entahbuatapa 


Untuk: Barat yang jauh dari Timur 🌻

Isyana Sarasvati - Lembaran Buku
Selalu kucoba tuk lupakan
Cerita lama yang menjadi buku
Terlanjur sudah ku membaca
Dari bab perkenalan 






Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��