Korban
Wah, aku baru saja melihat adegan tidak pantas buat hidupku mendatang
Kedatangan seorang yang tersesat lalu menemukan orang yang tersesat lainnya
Kutak menghilang
Ku ditemukannya
Di tumpukan besi panas sedang dipukuli seorang Pande terkenal
Aku ingin mengakhiri hari ini
Aku ingin hari segera berlalu
Aku tak bisa dengan sederhananya berhalusinasi dan lalu
Mempertanyai diri dikata ambigu
Berkabung terus dengan keadaan sebesar abu, selemah pasir dalam genggam yang dilepas
Hari ini cepatlah berlalu
Hari ini cepatlah berlalu
Hari ini cepatlah berlalu
Kan kutiup segala keributan pada malam menuju fajar, pagi menuju siang, siang pada senja, senja pada keelegian
Kedatangan seorang yang tersesat lalu menemukan orang yang tersesat lainnya
Kutak menghilang
Ku ditemukannya
Di tumpukan besi panas sedang dipukuli seorang Pande terkenal
Aku ingin mengakhiri hari ini
Aku ingin hari segera berlalu
Aku tak bisa dengan sederhananya berhalusinasi dan lalu
Mempertanyai diri dikata ambigu
Berkabung terus dengan keadaan sebesar abu, selemah pasir dalam genggam yang dilepas
Hari ini cepatlah berlalu
Hari ini cepatlah berlalu
Hari ini cepatlah berlalu
Kan kutiup segala keributan pada malam menuju fajar, pagi menuju siang, siang pada senja, senja pada keelegian
Nb: aku ngeri melihat (hanya melihat) proful sesosok manusia yang buatku hampir pasrah sehingga hati kecilku bilang: biar pingsan saja tak apa-apa. Sampai sekarang pun terbayang menyeramkan. Aku takut ditanyakan. Aku takut dan aku menangis karenanya. Tulisan berlebihan ini tak berlebih, tapi semoga dengan ditulis bisa sedikit melegakan kegundahanku, walau tidak juga.
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu