Refleksi: Sebuah Abstrak - Menerka-nerka Malam
Kesempatan membuatku sanggup meneruskan kata-kata. Kesempatan juga yang buatku mau pada jam ini merangkai kalimat agar tidak memuai percuma. Percuma yang sangat mungkin, untuk orang-orang yang tak harus tahu alasan ku berbagi.
Selamat malam dunia, selamat malam : malam pertama 😊
Yeayyy
Baik, kesimpulannya semua yang hadir memiliki pandangan masing-masing atas kehidupan selanjutnya. Setelah itu, aku merasa tidak perlu tertekan lagi dan mendapat racun semangat setelah pertemuan berakhir dengan menulis kegelisahan. Gelisah yang dibuat olehku, dihadapkan padaku, mau tidak mau aku harus mau. Tuhan mungkin mengerti porsi dari tiap-tiap makhluknya. Aku bertekad harus menggali lebih lanjut maksud dari Tuhan memberikanku kegelisahan yang kurang terkendali ini. Teman-temanku tetap hidup dan bahagia, tapi siapa tahu mereka gelisah jika tanpa cerita?. Teman-temanku tetap bersedih tapi tak semuanya mau dicampuri.
Kata kunci: Gender, Feminisme, Ekspresi Seksual, Orientasi Seksual, Masa Depan, 50% Kenangan
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu