Refleksi: Sensor <---->

Ruangan dan memoriku baru saja ku bersihkan sehari yang lalu, tapi semut sudah berdatangan. Mengira ada makanan manis sisa yang patut diambil untuk dimakan. Kenyataannya memang ada, tak kasat mata membuat jejak-jejak membekas tak terlupakan. Mereka menegak manisnya, aku memerhatikan dengan kerongkongan yang terasa sakit digunakan hanya untuk menelan ludah.  Perlahan kumulai terbiasa lagi, membebaskan diri dari segala yang dilihat orang. Lalu, mulai memberi maki di tempat ini, sembari dimaki, sebab aku kembali membangun bangunan yang kurang rapi. Terdiri dari kurangnya rasa percaya diri dan membiarkan dibodoh-bodohi. 

Kutelah kembali membuka hati, pada semut yang kubiarkan mengotori dan hidup - menghidupi. Pada ketenangan yang perlu sedikit diusik, kerabat yang datang belum tanpa dasi pun mereka yang berdasi namun tetap berlanjut berkeinginan menjadi padi. Kepada semesta yang membuatku bertahan untuk menyimpan sedikit memori, membuat penuh, menjadikannya lupa hingga hilang data. 

Pesan hidup untuk hari ini: Disebabkan kita ada dalam keterpurukan, ditimpa lagi masalah yang kita pun tak meminta, sehingga kita saling menyalahkan dan merasa paling buruk di antara yang buruk, lalu berakhir dengan diam tanpa penyelesaian masalah adalah kita yang tanpa sadar mengamini kehidupan tidak ada yang benar-benar berjalan normal : hanya melihat (punyanya) seolah normal. 

(Tidak) Bermaksud Pamer
Perpaduan ini serasa tidak cocok, iya saja, adanya ya itu. 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��