Penyimpanan: Jangan Kapok! Ayo Main!

Kapan-kapan di lain kesempatan dan tempat yang berbeda, kami ingin melakukannya lagi. 
Terima kasih kalian sudah mampir dan cukup lama singgah di gubukku yang bocor saat hujan deras dan kalian diharuskan mengepel setelahnya. Jangan kapok, rekreasi bisa diperhitungkan. 

Hari ke-1
Setelah berada di atas kereta Logawa dari pukul 08.57 -14.04, akhirnya sampai juga di tanah Majapahit. Meski untuk ke rumahku memerlukan waktu sekitar setengah jam lagi, sepertinya tidak apa-apa buat kalian yang berniat meluangkan waktu untuk menghibur diri ini. Hehe.. Sampai rumah, kami makan soto buatan mamaku di cuaca yang mulai dingin. Setelahnya mereka meminta password wifi untuk kehidupan mereka yang lebih baik, wkwkwk.. Kami beristirahat di ruang tamu, bercakap, membicarakan masalah yang sedang tren, hingga larut dan masuk ke kamar masing-masing. 

Hari ke-2
Kukira aku bisa pulang dan teman-teman SMAku pun bisa pulang. Tidak! Aku salah ambil hari, sehingga kami tidak dapat berjumpa lagi untuk kesekian kali. Sementara bibir bilang tidak apa-apa, hati tetap saja menolak dan berkata berbeda. 

Sementara aku menunda pertemuan itu di malam hari, sebelumnya di pagi hari hingga menjelang sore kami pergi ke Pacet, dengan tujuan utama mandi di air panas Padusan. Perjalanan menuju ke sana cuaca sedang baik-baik saja dan terlihat sangat bersahabat. Hampir satu jam sebelum menginjakkan kaki dan berendam kemudian di kolam air panas, kami menyempatkan diri ke air terjun Grenjengan yang mengalir kecil (ah mungkin karena itu namanya Grenjengan, kalau besar namanya Grojogan hehe). Dengan medan tracking yang lumayan menguras tenaga, akhirnya sampai juga. Sebenarnya ini juga pertama kalinya aku ke air terjun Grenjengan pun ke Padusan untuk berendam. 

Air terjun Grenjengan
Foto: Putri Immas A

Seperti sudah menyerah buat ke gambar pertama
Foto: Putri Immas A

Taman yang belum jadi atau malah terbengkalai?
Foto: Putri Immas A

Duh, nyiprat! Ga deng 
Foto: Putri Immas A

Let's take a selca!
Foto: Aufa Hanif

"Fotoin aku, aku mau di atas pohon yang sudah tumbang". Kemudian yang lain ikut-ikutan. 
Foto: Putri Immas A

Dibarengi dengan berbuahnya arbei yang belum begitu matang, di kanan-kiri dengan tidak begitu banyak sekitar 5-10, perjalanan menuju ke air panas dari air terjun kami nikmati dengan agak terburu-buru. Sebab semesta meninginkan kami basah terlebih dahulu.
Foto: Putri Immas A

Bunga terompet juga tak kalah menarik di kanan-kiri perjalanan kami
Foto: Immas Putri A

Skip--
Tidak ada foto di air panas, sebab waktu itu hujan dan kami nekad main air karena tahu air yang sedang kami datangi adalah air panas. Dan sungguh nikmat, main hujan berendam air panas. Rasanya nagih. 
Setelah dari puncak, kami ke kota. Mampir alun-alun melihat replika candi sebelum besok ke candi. Hehe...
Foto: Shantica Arum R 

Main lampu lampion..atau mainin kamera aja?? 
Foto: Shantica Arum R

Hari ke-3 
Hari panas-panasan. Karena hari itu kita berencana dan merealisasikan ke candi di Trowulan yang daerahnya berbeda jauh dengan Pacet yang dingin dan berada di bawah kaki Gunung Welirang. 
Kata Dep dan Immas foto ini miring, sehingga mereka mengedit berulang kali dan memberikan hasil yang baik. Baik karena tidak begitu miring jika diproporsionalkan dengan bangunan candi. Tapi yang ini foto asli dan benar-benar miring.
Foto: Aufa Hanif

Candi Bajang Ratu 
Foto: Shantica Arum R

Candi Tikus 
Foto: Devi Sri Wulandari

Sudah merasa panas dan harus duduk 
Foto: Devi Sri Wulandari

Patung Buddha Tidur 
Foto: Shantica Arum R

Patung selamat datang
Foto: Immas Putri Agustin

Beberapa candi kami lewati begitu saja, sebab merasa cuaca sangat terik dan bentuk candi yang mirip satu sama lain (ya, kan candi di Trowulan batu bata semua hmm). Sayangnya, kami belum bisa ke museum Trowulan. Sebab waktu itu hari Jumat, museum tutup jam sebelas. Kami sampai museum setengah sebelas. Mungkin lain kali, kalau ada jatah ke Mojokerto lagi. Kuucap banyak terima kasih buat Immas, Devi, dan Aufa yang mau membantu dalam proses lomba tari porsenigama 2017. Sebab, kalau tidak ada kalian aku juga bingung membawa kostum yang aku pinjam. Kalau ke Mojokerto, pada suatu saat nanti semoga aku sedang tidak ada urusan yang mendesak seperti sewa kostum, supaya teman-teman yang main bisa punya rencana dan waktu yang lebih panjang ditemani pemandu wisata sekaligus orang asli Mojokerto yang gak begitu paham jalan di Mojokerto ini. 😅😁 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��