Deras Tanpa Kilat

Jogja sudah beberapa hari ini panas. Dikeluhkan adikku, begitu pun aku. Ternyata yang kami keluhkan mendapat sambutan. Hujan deras tadi siang jawabnya tanpa perlu banyak basa-basi. Kecuali mendung yang menghantui. Takut (kalau-kalau) secara tiba-tiba mendung putih lalu kilat nyambar tembus dari lantai lima gedung baru yang menjulang tinggi di FIB, aku beberapa kali menundukkan kepala. Sambil mengingat-ingat tadi waktu masuk sholat Dhuhur. Kejadian air wudhu yang menimpa kemejaku. Ah sial, pikirku kala itu. Ya sudah kejadian. Aku ingin kesal tapi tak bisa melampiaskannya, sudahlah. Sekalian juga sekitar pukul sepuluh pagi, ramai grup membahas nilai KKN yang sedang keluar tapi tidak ada kejelasan yang laik. Yang ini ditunggu aja, barangkali jadi jelas. Nah, kemudian dengan sedikit menunduk kulihat (lagi) selembar kertas bertuliskan lirik lagu. Ah, aku harus ikut seleksi. Buat memenuhi keinginan kelompok, yang aku sendiri tidak percaya pada kemampuanku buat bersatu. Setelah hujan deras, udara dingin dan tanah basah yang menyapa sepatu putih tulang yang kukenakan. Sekarang mereka bercampur dengan tawa. Entah bahagia karena apa. Terlihat jelas suasana hatinya sedang bahagia. Seperti malam minggu kemarin. Ditawan dalam ruang pamer yang bikin senang dan tak mau pulang. Hujan deras tanpa kilat.



Mengenang hujan deras yang datang tanpa kilat, beberapa lagu ini menemani selama ngetik sembarang aliran ini:
Cash Cash ft Conor Maynard - All My Love
Justin Bieber ft David Guetta - 2U
Charlie Puth - Attention 
Liam Payne , Quavo - Strip That Down 
BTS - DNA 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��