Kesukaan

-          Terima kasih untuk earphone yang kamu berikan, yang. Setidaknya, ini sangat ampuh untuk menertawakan rasa perih yang kuderita. Melihat bagaimana luas langit tiada berujung, begitu sisi dirimu kutampakkan dalam imajinasiku. Aku sempat putus asa saat tahu kehilangan kunci adalah bentuk panik yang tiada kuduga menimpamu. Tapi sekarang, tampaknya kau telah baik-baik saja dengan itu - 


Saat ini, aku sedang tidak ingin menjadi penjilat. Aku berusaha sebisa mungkin tidak memaksakan diri pada hal yang sebenarnya kuinginkan. Ya, memancing adalah hal yang kuharapkan terjadi pada duniaku. Meski dulu, tapi masih saja mengusik pikiranku. Aku, masih ingin melihat anak dan bapaknya akur memegang alat pancing dan saling bercanda mengenai kehidupan. Atau, paling tidak mereka saling diam untuk konsentrasi mendapatkan tangkapan. Ada lagi yang lain, sebuah keinginan melihat seseorang dengan baik memelihara burung dengan suara yang memukau. Keinginan yang berkebalikan dari apa-apa yang telah kujalani, kupunya, dan tentu kualami dalam kehidupan.

Memikirkannya, aku jadi ingat mengenai lelucon yang dilontarkan seorang penyair Cianjur saat berlatih teater bersamaku di Balai Budaya Minomartani. Begini kira-kira katanya “ Jika seorang lelaki telah sanggup merawat burung berarti ia telah hidup sejahtera” dalam tanda kutip pula saat itu ia sedang sedikit becanda mengatakan “ soalnya, dia telah menghidupi burung yang lain”. Ya, jelas aku tertawa mengerti maksudnya. Namun selain itu, aku meresapi kalimat dan kata-kata pertamanya. Ah, mungkin memancing juga demikian adanya. Dan bukankah hobi merupakan hal-hal yang membahagiakan?   

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��