Arum Design

Pesan untuk tulisan ini: 
1. Hati-hati memasang papan nama 😑

Kejadian tak terduga ini dikarenakan tiba-tiba saja pencuri musiman datang lagi ke dusun kami, Kasiyan. Pencuri ini memang hampir tiap tahun berhasil membawa barang curian meski tidak melulu didapat dari dusun kami, tapi ya ia dapat. Karena keeksisannya itu pula, para tetangga termsuk keluargaku di rumah lebih waspada saat shubuh. Sebabnya, aksi orang tersebut dilakukan pada waktu tersebut. Padahal, kalau dipikir masyarakat dusun sudah memulai aktivitasnya sebelum shubuh. Lalu, bagaimana trik si pencuri ini bisa mengambil barang? 
Ini ada cerita dariku, tentang kehilangan handphone non-monokrom pertamaku:

" Tiap pukul 04.00 (saat itu aku kelas 10) aku bangun dan bergegas menyapu teras depan rumah bude dan PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat) yang dikelola keluargaku. Selepasnya sekitar pukul empat lebih lima belas menit, aku kembali dari tugas tersebut dan kembali ke rumah. Menuju ke rumah, aku melihat orang yang mencurigakan. Kemudian saat itu, aku bertanya padanya yang ternyata ia memeriku pertanyaan terleih dahulu padaku "Mbak, punya pompa?". " Oh, bannya kempes," pikirku. Padahal saat itu juga aku tidakah sadar ia membawa motor atau tidak. Tapi ya karena aku tak sadar akan hal itu dan di rumah kami tidak mempunyai pompa, kujawab dengan sopan kami tidak ada pompa. Orang itu pergi, kupikir. Selanjutnya yang kulakukan adalah mengambil handphoneku di kamar dan menambah daya baterainya di ruang tamu karena colokan yang tersedia saat itu ada di ruang tamu. Pikiran-pikiran orang yang meminjam pompa tersebut telah kembali ke asalnya ternyata salah. Sebab, setelah sholat shubuh aku mengecek handphoneku ternyata barang tersebut hilang dan tahulah siapa yang mengambil. Duh, ternyata dia orangnya".

Dan beberapa bulan yang lalu, kejadian yang hampir sama dengan hilangnya handphoneku terjadi, Kali ini yang diincar adalah elpiji milik tetangga. Motifnya sekarang beda, dia menggunakan nama seseorang untuk melakukan tindak kejahatannya ini. Ya, nama 'Arum' dibawa-bawa dalam kasus ini. Untungnya, tetangga kami tanggap akan keganjilan penamaan 'Arum' yang dibawa-bawa oleh orang yang sempat berjumpa denganku beberapa tahun yang lalu. Papan nama 'Arum Design' yang ada di dinding Selatan rumah yang memang sengaja dipasang Papa di situ ternyata memberi keberuntungan dan sekaligus kebuntungan bagi si pencuri tersebut. Rencananya gagal, tetangga kami berhasil memergoki ia mengambil elpiji yang ia idamkan. Oh, God! Dia memang pencuri musiman. Musimnya barang apa yang mahal dan dibutuhkan, musimnya ia butuh berbuat kejelekan ke orang lain. Hari itu juga, akhirnya si pencuri musiman ini tertangkap atas kelakuannya... 

Lalu, bagaimana nasibnya selanjutnya? Sebenarnya aku tidak tahu-menahu tapi aku sempat mendengar kasak-kusuk dari tetangga bahwa ia tidaklah sendirian. Sebab, hampir di tiap keluarga dalam satu dusun yang sama dengan si pencuri musiman tersebut tinggal, di sana bermukim pula pencuri-pencuri lain dengan spesifikasi barang curian dan tempat yang berbeda. Jadi, dapat dkatakan di sana tempat kampung maling (sebenarnya aku tidak mengatakan ini tapi orang-orang sekitarku sering menyebutnya begitu). Hufft, di dusun kami sedang gencar menegakkan keamanan, di sana mereka sibuk membuat rencana pembobolan. Mungkin beginilah keseimbangangan yinyang berlaku, dan bagaiaman apes akan datang kepadamu ialah sebuah pembelajaran bagi kehidupan.  

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��