Tutup Tahun Bukan Tutup Hati

Penghujung Tahun 2016
Ibu masih saja mengutak-atik tanaman yang mulai layu karena tiada seorangpun selain ia yang mau memberi setetes kehidupan. Sedang yang lain memang tak ada di rumah, merantau mencari penghidupan yang layak kata orang banyak. Tahun ini, banyak ditinggal ia oleh rasa. Tahun ini, banyak diterpa dan ditempa ia oleh kehangatan pelukanYang Maha Kuasa. Sabtu malam Minggu ini, sebagai penutup tahun ia merencanakan untuk videocall dengan anak-anaknya. Ia merencanakan juga untuk merekam aktivitasnya hingga menjelang pertemuan dengan anaknya secara virtual. 

Ibu memiliki pesan pada penghujung tahun untuk disampaikan ke anak-anaknya. Tanpa basa-basi ia akan mengutarakan maksud hati. Tetap dengan berenergi ia lincah memasukkan kata demi kata pada selembar kertas yang mulai setengah satu siang tadi terisi. Hingga pada menjelang tersambungnya ia dengan anak-anaknya, baru ia membuka isi dari pesannya. Mimik muka anaknya harap-harap cemas. Ibunya hanya melibatkan senyum manis sambil berusaha sehebat mungkin mengatakan tegar di depan anaknya.

 " Kalian mengenal nama ibu dan sebagian kisah ibu, tak bisakah kalian sama lakukan itu pada sesama atau makhluk lainnya?"
Sejenak, kata-kata tersebut saling menohok di kerongkongan anak-anaknya satu sama lain. 
" Bi, Bah, Didi, dan Dudu, " kata ibu melirih memanggil nama anaknya satu per satu. 
" Sudahkah kalian merasa terpenuhi kewajiban di tahun ini? Rasanya belum. Tapi kalian senang tutup mulut, membisu hingga tak melihat, ibu tak memaksa tapi kalian masih begitu. Kalian, tak akan mengira ini yang terakhir kali bagi ibu, bukan? Atau iya? Baiklah, terserah juga pada kalian. Ibu hanya berpesan untuk tahun yang sedang kita nantikan kehadirannya. Bolehlah menutup memori akhir tahun, tapi jangan pernah menutup hati. Kalian, meski terlahir dengan keterbatasan masing-masing, yakinlah dan yakini hati kalian untuk menetapkan kebaikan untuk tiap perilaku. Sehingga, pada penghujung tahun ini, ibu berharap harapannya demikian." 

Rencana Ibu malam ini mungkin saja terganggu karena pesta kembang api dengan keramaian teriakan jutaan manusia yang merayakan. Kesibukan macam itu yang buat Ibu sering mengurungkan niat tuk memberikan nasihat pada anak-anaknya yang sudah jauh di sana.     

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��