Di Atas Tilam

Selamat malam keindahan
Selamat menikmati ketidakberdayaan dibalut senyum dan tawa simetris dari sudut-sudut bibir

Aku bertatap mata dan mata denganmu
Kemudian menggunakan alis menaikkannya
Menyimbolkan kita yang suka teka-teki termasuk kehidupan
Setelah hening peraduan terasa hangat bagi kita tuk disinggahi
Di ranjang kita rangkai kata - mengatai berbagi

Kubawakan puisi romantis tanpa jeda tiap lupa lirik dalam bait coba kuikat lagi pelan supaya tak lepas
Lekas setelah puisi terakhir pada malam yang menyentuh tiap rongga tubuh dan kehidupan
Kuhitung sisanya
Nya yang berjiwa yang tidak apatis dan ada bayangannya
Sebentuk penjaga : malaikat
Hingga larut bergantian menetes pada tanah dengan aroma petrichor
Pori-pori kulitmu membuka lebar-lebar mengeluarkan cairan tiada habisnya
Kamu anggap kenikmatan
Aku melihatnya tersiksa

Episode selanjutnya
Malaikat mautlah yang bercerita
Malam ini aku menangis
Mengingat semua ceritanya yang semua tentang kehilangan
Tanpa menyisakan ruang suka bahkan baginya
Selamat malam malaikatku
Malam yang akan datang, kuharap ia yang berkunjung ke ranjangku
Ketika ku telah bersiap menghitung unicorn
Kuucapkan padamu 'tidurlah yang nyenyak'
Sambil agak berbisik manis
Sambil merelakannya hilang
Taktik sempurna tuk biarkan cerita kehilangan
Hilang bersamamu
Rindu yang tinggal bersamaku
Bersemayam merenggut kita yang menyatu  

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��