Pamit

Kemana perginya komentator-komentatorku ?
Apakah di bukit teletubbies mereka bersembunyi?
Ataukah ikut petualangan dora sehingga tiada lagi suara-suara menghitam berbuah suasana?

Ketidaktahuanku yang parah akan pengguna milikku
Membuatku membabi dan membuta
Membuat ancaman akan taubat
Ketidaktahuanku akan kejahilan tangan dan pikiran kotor yang tertuang pada pijak
Kekosongan akan iman lagi-lagi dibuat becanda dalam tulis dan lagu
Membuatku berbuat ingin menyangka tapi tak kuasa
Membuat tak nyaman di satu posisi saja

Neraka yang ditawarkan tak lagi ingin sekali lagi saja ditengok karena menakutkan
Bahkan sebenarnya tiada sempat  ditolehkan sekali atau sekelebat saja pada neraka seisinya

Pamit itu minta izin tentu tak ingin ke neraka
Izin itu minta pamit pada hal lain tapi tetap acuh pada posisi awal belaka
Pamit, pamit apa yang akan bilang pamit saat mau pamit?
Mau tahu jawabannya? Yuk kita simak saja surat kaleng tanpa sidik jari
Ia yang menulis pamit dengan keji
Masih menagih surga untuk ia nikmati
Egal! Aku tak akan memusuhi
Hanya kembalikan komentator-komentatorku ke tempat sepi di tempat mereka bisa membayangi diri
Sebelum pamit dan minta izin undur diri 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��