Berkasih: Aku (juga) Pernah Gagal
-Selama ini pengumuman menjadi hal yang
mengerikan bagiku, begitu pula dengan penantian, pengakuan, dan keraguan-
Semenjak
terlantung-lantung nasibnya akan melakukan apa setelah ini, adikku memutuskan
untuk pergi saja ke bimbingan belajar. Sekedar informasi, adikku bukanlah orang
yang bodoh atau semacamnya hanya, ia perlu asupan lain untuk memahami ilmu dunia
yang cakupannya sangat luas ini. Hari-hari terlewati dengan suasana santai dan
menyejukkan terlebih akan kedatanganku dan kakak di rumah pada hari-hari
menjelang pengumuman seleksi nasional masuk perguruan tinggi (SNMPTN) yang
mungkin dan bisa jadi meramaikan suasana tenang karena biasanya adikku sendiri
dan tiada orang di rumah. Sayangnya, aku tak menemaninya pada detik-detik ia
mendapat pengumuman mendapat boks merah pertanda ia harus melangkah ke rencana
selanjutnya. Ya, dia gagal bertemu dengan boks hijau di depan matanya.
Seharian.
Jika teringat ia akan menangis hingga bisa menenangkan diri (lagi dan lagi
terjadi). Ya, tentu mama khawatir akan hal ini, aku sebagai kakaknya mau tidak
mau bertanggung jawab penuh untuk melangsungkan cheerlead kepadanyaa (Ayo,
semangat! Jangan menyerah! Kau pasti bisa! Syalalala yeyeye/ plak / gak gitu
juga kok ngasih semangatnya). Kuberitahu padanya, “ Ingat dek, aku juga pernah
gagal. Aku bahkan mungkin lebih sering gagal darimu (menambahkan gula wkwk). Tapi
mungkin aku beruntung saja saat itu, dan kuyakin karena kau lebih pandai dariku
kau pasti bisa menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang kadang tak dapat kau
temui di dunia nyata ini. Tuhan punya banyak rencana, kau harus berusaha. Kau pasti
bisa, jadi jangan nangis lagi. Sudahi J!”.
Apakah adikku bangkit setelahnya aku memberi wejangan? insyaAllah, nyatanya ia
masih bisa tersenyum tertawa wkwkwk hihihi hehe dan hahaha dichat denganku. Ya meski
hanya dichat yang mungkin permukaan saja. Yang pasti dek, kamu di mataku ialah
orang yang kuat. Meski kau juga pemalas. Hehehe.. dan aku mau teriak
selantang-lantangnya kamu hebat, nak J
kutunggu kau di kampus perjuangan ! Yosh! ガんばってってください!
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu