Tiada Layang-Layang yang Akan Dapat Terbang

Siang ini terasa terik, kulangkahkan lagi kaki malasku bersamaan rasa ingin tuk tetap melihat dunia berjalan seperti biasa. Nyatanya tidak. Langlahku tertahan karena benang layang-layang. Astaga, kukira apa. Aku menghindarinya, jelas agar aku lebih leluasa untuk melangkah. Sesiang itu, kemudian muncul pikiran : tiada tanah lapang lagi di Sagan untuk sekedar menerbangkan layang-layang. Melihat kreativitas pedagang layang-layang membuat replika layang-layang yang sempat menghentikan langkahku tadi kurasa ini rasa berontak dari pedagangnya. Ia berontak, karena zaman ini tiada lagi bisa ia temui anak-anak mengulur benang, setidaknya seperti 10 tahun lalu dimana ada yang bisa diulur dari kerangka buluh. Ini protesku juga, mengenai ketidakaturan dan kesemrawutan tatanan dunia yang kadang merenggut hatiku membuatnya menangis melihat kebahagiaan dunia anak yang sering mereka impikan tiada lagi dapat mereka raih pada kenyataannya. 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��