Terdera
Seperti saat ini, saat-saat dimana kau lalui waktu bersama
dengan orang-orang yang bernasib tak baik sebelum dan sesudah kau mengenalnya
Jadi pada bagian mana kau akan terus merasa sukur atas apa
yang kau terima
Sedangkan bersyukur saja kau tak pernah?
Apa pintamu yang keterlaluan? Saat ia yang kau kenal dengan
penderitaan masih menderita di tempat yang sama ditambah kepedihan lain
ditinggal mati sanak famili
Apa ratapku yang menjadi harap orang lain juga keterlaluan,
hingga aku hanya bisa ikut terdiam meratapi
Sungguh diriku bukanlah lagi kertas putih tak tergores dan
tiada arti
Kalau diombang-ambing saja rasanya begini tertahan di hati
Senyum berlesung kutawarkan padanya sebagai penawar
sementara penderitaan di matanya, di hatinya, di bibirnya, di wajahnya, di
tubuhnya pula
Tiada tolakan baginya atas senyum yang kutawarkan sebab
dengan begitu ia merasa baik-baik saja
Padahal yang sedang terjadi kau bakal menyaksikan sudah
jatuh tertimpa tangga
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu