Refleksi: Perjalanan Melupakan - Tanda Lebih Mengenang

Pertemuan selalu mengingatkanku pada perpisahan, perpisahan tak jauh ujungnya dengan mengenang pertemuan.
Let’s sing a song :D akhirnya permintaanku yang satu ini diturutin juga. Mungkin, kita sudah sama-sama lelah setelah sekian lama bercumbu dengan tugas (astaghfirullah sadarlah, kan emang kewajiban). Tapi mungkin juga adalah itu kesempatan yang tepat sebelum kita melepas kepergian.
Terima kasih Sunbae, Miggy, Ulil, Mbak Tiwi dan Isnainy menyempatkan waktunya untuk melakukan teriakan yang sama sekali tak layak untuk khalayak kekeke. Yang penting kebersamaan sama kalian buatku sejuk saat pulang, buatku kembali sehat dan semangat saat balik. Sayang hari ini kurang tenang mungkin kita akan dipisahkan lagi oleh jarak. Terbatas komunikasi lagi antara kita, berbeda kekhususan lagi antara kita. Perlu kuperjelas bagian yang mana yang paling buatku terkadang lebih mementingkan kalian? Sumpah, itu karena kebersamaan yang dulu kita buat jadi kenangan hingga sekarang kalian eksis di tempat masing-masing membuatku tidak nyaman. (kok bisa?) Hanya… aku sempat berpikiran apakah hanya aku seorang yang sering flash back kejadian kita di masa silam tanpa harus kita kumpul bersama? Atau yang paling sering dan mungkin aneh untuk setengah lebih orang kebanyakan adalah ketika air mata tiba-tiba saja jatuh ketika kita “jauh” dipisah jarak.

Kadang-kadang dengan polosnya aku juga berpikir, “woy ini masih sepulau, apa kabar mbak Sri yang udah jauh di negeri orang, atau Elisa yang tak akan pernah bisa lagi datang kongkow sama kita?”. Dan tiba-tiba kalimat Sunbae seakan menyeruak dalam tiap sel yang ada pada tubuhku. “ dasar kerang!” Nyentuh, dikit, nylekit :D     

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��