Opini: Ribut - Perkara Kucing

Dulu, hanya ada 1 kucing bernama Koko di rumah. Kucing berwarna putih dengan loreng jingga kecoklatan. Kucing yang gagah pada umurnya saat itu. Kalau diruntut sebenarnya dia mempunyai cerita yang menyedihkan sebelum dia tumbuh dewasa. Bahkan diumurnya yang masih belum bisa dibiarkan lepas dari puting ibunya. Ibu Koko mati karena disiram air panas oleh orang yang tak bertanggung jawab. Karenanya, dia menuntut dirinya sendiri menjadi dewasa hahaha.. Koko mempunyai saudara waktu itu bernama Bubu yang warnanya abu-abu kehitaman dan putih dibagian bawah perutnya. 
Kisah Bubu selama hidupnya lebih mengerikan lagi. Bubu pernah sekarat saat dia tumbuh dewasa dan berbadan montok. Kecelakaan yang dialaminya itu sepertinya diketahui oleh Koko saat itu karena Kokolah yang menemukan Bubu pertama kali. dengan perawatan yang intensif, akhirnya Bubu dapat kembali sehat meski jalan dengan terseok-seok. 
Sebenarnya, Bubu dan Koko adalah kucing liar yang kemudian karena ibunya mati jadi ikut tinggal di rumah budeku. Bubu tetap tinggal di rumah budeku, sedangkan Koko menjadi milik rumaku karena lebih menyukai orang-orang yang tinggal di dalamnya. 
As you know, Koko lebih dipuja-puja oleh adikku dan mamaku dari kucing-kucing lain yang ada di rumah hingga sekarang sampai akhir hayat Koko -____- Yang bikin kita berisik bukan kucing tidak bermasalah, tapi justru masalahny banyak. Oke tak apa dia bukan tipe kucing yang suka mencuri. Tapi, melihat dia suak eek sembarangan adalah hal yang tak tertahankan. Pengen sebel dia kucing, pengen gak sebel dia gak tahu aturan, kan males. Udah tahu gitu adikku masih sja membebaskan kucing keluar-masuk kamar. huuu tahu rasa kalau kucingnya eek di kasurmu ya! hahaha (evil laugh) emang pernah sih waktu itu. Dan dia harus ngebersihin eeknya. 
Karena umurnya yang cukup (versi kucing ya) dia mulai cari cewek, dan parahnya dia punya banyak cewek. hmmmm tiap hari yang didenger jadi teriakan cewek Koko, yang ganggu waktu tidur. Yaps! mereka kencan pada malam hari, dan kalau waktunya sempat mereka membuat sesuatu -____- Mama sering sekali memarahi Koko yang lama-kelamaan jadi kucing bandel tapi mau gimana lagi, dia kucing woy! 
Kelakuan si kucing yang mainin cewek itu akhirnya membuahkan hasil yakni, hamil di luar nikah (sejak kapan ada KUA khusus kucing? wkwkwk) dan dari sinilah generasi baru kucing piaraan dimulai....
Anak Koko pada kelahiran pertama dari istri pertama adalah Awok dan Awook yah itulah. Aku sendiri gak bisa bedain mereka yang mana. Tapi yang jelas adalah mereka berdua cowok yang kemudian menjadikan kelahiran anak kucing tersebut kelegaan bagi keluarga kami. Ibu kucing ini sangat bertanggung jawab kepada anaknya hingga beranjak dewasa. Kemudian pada suatu waktu tak tahunya si ibu kucing hamil lagi, entah bapaknya siapa. Yang bisa diketahui dari pengalaman itu bahwa ibu ini juga suka dimainin cowok-cowok wkwkwk. Lahirlah tiga anak kucing yang berarti adik dari Awok dan Awook. Kalau gak salah duga sih (karena aku harus kuliah ada beberapa cerita yang aku gak tahu) Awok mati karena kecelakaan dan diumurnya saat menunjukkan kejantanannya Awook juga mati ditabrak. Adik-adiknya? Ohh... itu lain cerita 
Mama mengira bahwa hanya ada satu cewek, sehingga Cancan (nama kucingnya) rutin diberi pil kb. Dan gak tahunya, Bubu yang udah tua saat itu mengencani Gangan (nama kucingnya) hingga hamil. Mama kecolongan, ternyata ada dua anak kucing cewek di sini. Hanya satu aja Kunkun (kucing cowok).         
Oh ya aku lupa saat-saat sebelum Gangan ngelahirin, Koko mati di usia senjanya... dan Bubu beberapa bulan kemudian, yang dulunya suka santai di rumah bude mati juga di rumah, entah mungkin rumahku menjadi tempat yang nyaman untuk peristirahatan terakhir. Kemudian di pertengahan antara kematian Koko dan Bubu, Kunkun kucing yang gagah dan peduli pada anak dari saudaranya, mati karena tertabrak.Duhh padahal kucing yang satu ini disukai karena kegagahan dan tampan meski duburnya bau hahaha ..    
Hmmm.. dan lama kelamaan aku juga jadi terbiasa dengan kucing eek sembarangan, tapi masih tetep sebel. Apalagi kucing-kucing yang dilahirin sama si Gangan adalah 4 kucing yang bandel, yang tiap hari eek sembarangan di dalam rumah dan hampir tiap hari pula membawa katak masuk ke rumah (tapi ini ulah ibunya sih). Hufffft inilah kisah kucing berumah tangga dengan selingkuhan sana-sini yang mengakibatkan keturunan yang tak jelas dan tiada habisnya. Aneh memang kalau kucing harus punya derajat sama dengan kita dalam melakukan hubungan dengan lawan jenis. Mbok pikir coro yoopo sing dilakoni kucing iku ra nyampe ati lan utek :) Manusia seperti itu, yang mampu melakukan apa yang dilakukan si kucing adalah mereka yang sama kelakuannya, di mata orang yang melihat mereka tak punya akhlaq dan budi luhur, jenisnya masih tetap manusia, di mata Tuhan? Aniya, aku tak tahu karena aku belum pernah menanyai Tuhan.
Perkara kucing ini sering sekali diributkan dalam keluargaku, ada pihak yang pro dan siap menolong kesulitan si kucing dan ada yang acuh tak acuh pada persoalan semacam itu. Jujur, aku males nanggepin apa yang dilakuin si kucing. Tapi kalau disuruh beli makan si kucing ya mau gak mau aku berangkat karena itu perintah langsung dari yang berkuasa di rumah, Mama :). Jadi sebenci-bencinya aku dengan kelakuan kucing aku gak akan benci bagian harus beli makan kucing tapi males juga sih ahh sama aja --" hahaha 
  

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��