Biskuit Vanila

Kesukaanku yang merk ini. Aku suka sama rasa vanilla, tapi aku gak begitu suka lagu-lagu Danila. Aku tahu gak ada hubungannya -- karena semuanya tentang selera. Tapi ada begitu banyak pelajaran dari biskuit vanila yang aku suka. Memang aku suka, dimakan sekarang pun aku masih mengunyahnya, sayangnya aku mulai memburaikan sisi yang membentuknya. Aku harus jauh dari jenuhnya manis yang ia berikan. 

Gula-gula yang tertempel di beberapa titik tubuhnya tak lagi kunikmati sebagai pemanis sisa hari Rabu yang kelabu kata seseorang. Begitupun Rabu tak pernah kulalui dengan kelabu, sendu dan semua yang berakhiran 'u' dengan nada minor mengganti mars yang kudendangkan sedari pagi. Tekstur yang kurasa sekarang lebih keras, sekeras pendirianku buat menetapkan standar hidup di tahun ini. Satu per satu seperti kata Tuhan lewat banyak hal, daftar keinginan yang kubuat kujemput dengan bertambah rapat. Aku sedang menetapkan kenyamanan yang aku tahu bahwa nyaman adalah cobaan itu sendiri dari Tuhan. 

Aku menikmati isian yang bertambah kecil - vanilanya. Bukannya aku memberi kritik dan saran yang pedas bagi pabrik pembuatnya. Aku cukup berterima kasih karena diingatkan dari ukuran vanila yang semakin tipis. Menerima adalah jawaban atas segala gundah setelah kamu lelah berputus asa dengan keadaan, walau mungkin versimu kamu tak pernah lelah berusaha. Kritik dan saran ini juga mengingatkanku buat mengambil yang baik dan membuang yang buruk. Secukupnya, Tuhan juga suka yang sederhana. Manusia saja yang membuat tampak lebih rumit dan tak karuan. 

Segini dulu cukup, kan? Kali ini tidak akan ada update. Jadi jangan dicari wkwkwk. Anw, kalau kamu saja menanyakan apa arti dirimu pada dirimu dan masih mencari-cari apakah orang lain tahu kalau kamu sedang mencari tahu? Tidak, bukan?. Tapi ada saran dariku buat berpendirian, dan jangan sampai orang lain mmenggiringmu, mengetahui kamu sedang mencari tahu dan belum ketemu. Aku pergi dulu.  Mencari biskuit vanila lain yang mungkin lebih baik - dan menemukan. 






Request diri sendiri lebih-lebih dilakukan dong, supaya dan harus lestari! 
Besok mau lagi ah, kalau ada waktu. 

Kangen  yang sering gap bahasa nih! 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��