Renung: Juni dan Semua Tentang Meninggalkan

Beberapa orang yang hadir, segera mungkin akan mangkir. Begitupun aku. Beberapa hati yang bertaut lama-lama tak sudi merunut, begitu juga kamu. Beberapa sebab kematian yang telah kamu sebut tak perlu tahu, aku jadi tahu. Mengapa kamu selalu bilang aku hanyalah epilog yang tak memerkenalkan diri dari prolog? 

Jawabnya: karena tak semua perlu jadi tahu. 

Jawabmu: ya cuma itu. 

Bulan ini tentu akan berakhir. Bulan ini akan lebih jauh dijalani. Tanpamu lagi memang bukan hal baru. Sebab sebelumnya aku telah terbiasa tentang itu. 

Aku akan berangkat dan pulang dengan hati-hati suatu hal yang kamu tahu tentu aku memilih melakukan begitu tanpa kamu suruh. Sehingga, Tuhan yang Maha Tahu membuat segala hal yang jalannya hati-hati menuju hal-hal baik. Aku pun. Tak sekali-dua kali-berkali-kali membuat tilde untuk itu. 


Bersih



-----

Sebelum tinggal berdua saja. 

Dan Bandung akan jadi tempat baru buat merajut. 

Cerita akan segera berlanjut. 

Maafkan aku tidak bisa ikut dalam parade melepas kepergian yang tak kunjung habis di bulan ini.

Mbak ketemu sebentar ya. Kayaknya cuma kamu yang mau nunggu. Eh sama Kayog deng wkwkwk.


------

Pintu keselamatan itu sempit, tapi selalu terbuka

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��