Penyimpanan: Seminggu yang Penuh
Di usia yang membuat beberapa orang tertekan ini, tiba-tiba diingatkan: lebaran juga momen untuk orang nikahan. Hehehe... banyak keluar duit, tapi kulakukan kalau aku mampu dan sempat.
Di bagian minggu lain, masih ada banyak daftar yang belum sanggup bahkan hanya aku intip. Selamat datang hari-hari penuh. Aku sedang tidak menyesali apapun meski kadang juga kesal perkara kado dan sesuatu yang berurusan dengan urusannya itu. Sepele yang jadi bertele-tele. Tapi ya sudah, tiap orang toh punya sisi positifnya masing-masing yang perlu kuambil energinya.
~~~~~~
Apakah aku sedang merunyamkan diri? IYA! Betul-betul lama pulihnya. Balik pada keadaan bahkan *lagu tak jadi jalan keluar, menulis jadi hambatan, semua obrolan jadi percuma sia-sia tiada rasa*. Sedang memuliakan kembali tanah-tanah perlahan adalah hal dasar yang masih bisa menghangatkanku dalam keputusasaan. Kemana lagi aku harus lari, ketika aku telah menyatakan untuk berhenti? Bagaimana caraku pamit agar tidak ada salah paham?
Musim semi telah usai dalam hati pun pikiranku. Tinggal gugurnya, angin, dan semua hawa yang tak mengenakkan. Tapi aku bertahan.
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu