Penyimpanan : Seperempat 2021

#Aku mulai dariiiii... Rambutku kalau bangun tidur jadi bagus mirip rambut Hong Cha Young di Vincenzo. Entah alasannya rambutku jadi jatuh aja, lemes emang dari dulu ya. Tapi kalau belahan tengah gitu mereka kayaknya yang milih. Hehe.. Kita putar alurnya ya. Ini alur maju-mundur. Jadi harap bersabar. 


Tampaknya, aku mulai izin satu per satu. Tampaknya juga bernada tidak setuju. Aku ingin petualangan yang lebih seru, tentu mereka tahu. Aku pengin kejutan yang membuatku sedikit menangis dan banyak senyum mengikhlaskan terjadinya ketidakadilan yang jauh berbentuk. Sayang, mereka bertahan dengan kata "he?" menanyakan kembali poin penting hidup adalah sekarang: saat ini. 

Ikhlas itu, gak cuma aku aja kan? Harus bertiga, berempat, bahkan cuma berdua kalau lingkaran yang kamu percaya terbuat, kan?. Pada sebuah iklas, aku berpikir panjang. Batin dan pikiranku menyatakan perang. 

Satu ia, berkata aku memiliki banyak peluang. Membuatku gampang jatuh dalam risikonya. Ia juga bilang "meski demikian kamu punya cara kreatif dalam mengisi waktu luang yang menjemukan" pada sebuah sesi yang tak terjadi dalam waktu bersamaan. Setelahnya ia menambahkan "ingat siapa yang kamu pikirkan saat sedang terpuruk?".

Ia-ia yang lain membangun silaturahmi baik sesuai dengan nama yang tertera. Aku sangat menantikan dan tak sabar buat belajar. Semoga niat baik dari ia-ia yang terangkum dalam kami mendapat setuju dari semesta dan Tuhan yang kami percayai. 


Lama-lama memang yang hadir bisa dihitung dengan jari. Lama-lama ada batas yang hadir dan buat berhenti. Aku tak yakin. 

Kulakan bahan seperti biasa, selca dulu ada kaca. 

Kado yang harus dipakai ini. Harus jalan-jalan. 

Kampung cokelat dekat rumah yang baru kemarin mecahin rekor MURI

Sempet dulu pernah naik ini. Hehehe

Mau foto produk sebetulnya ke WD

Tes 

Not test but failed wkwkwk

Kolam renang anaknya jadi ada embernya

Scrunchies Mbak Giza

Ngajak Atha julid dengan iming-iming ketemu kadal gede yang gak hidup. Hhhhh

Bagus ih, ulatnya. 

Perpus Samsat

Ke pasar adalah kehidupan

Bronis ulang tahun buat aku, tambah bingsoo yang ga begitu seger karena manis

Pasar lagi-lagi kehidupan

Ikan yang tutup mulut

Takut tapi sudah tidak ada harapan lagi

Melihat pemandangan orang foto dengan memfoto

Di Kocokin, Kediri. Lanjutan dari pasar yang isinya kehidupan. Kafe adalah pilihan atas hidup-hidup

Nih. Barangkali milih mampir hidup di sini.

Pulang dari Kediri

Atha dan Zinia 

Panen seledri yang gemol

Bagus ya toiletnya

Hhhh... For the first time, pehul

Atha dan Ikan 

Belum malam 

Ada yang tumpah tapi bukan air

Belum usai

Berasa di Bali

Tapi boong

Ke arah tukang pijit

Mampir milih di sini

Pilek juga kebanyakan kaporit


Siang

Main di selokan besar meskipun gak sebesar Selokan Mataram 

Pusing cari roll film dan tempat nyucinya

Berkebun dan Minggu Atha

Guyub

Bukan brenjonk, puthuk soeko. Nah gitu.
 
Berat diapit ustadzah! Berat, main kemana-mana ketemu muridnya 😆 Ciput alamiku astaga... Dah kayak daleman ya. Bisa dibandingkan! Hhh

Julid mas-mas yang baru dateng 😆😭 playboi yang sadboi ckckck

Macem 12tahun 

Februari ke April tuh 2 bulan ya ternyata. Baru awal April kemarin ketemu lagi, dan bodohnya aku yang juga teledor ini menjatuhkan buku baru yang belum sempat kamu baca habis :') 

Mungkin nanti gak ketemu lagi

Gak panas kok, nggak. See u soon ya! 

Asyik, akhirnya bisa sharing rumus!!! 

Gak ada yang lebih dramatisir dari aku yang selalu datang duluan 

Di pergaulan ini, aku paling diam 😂

Aku aplot coveran berisik baru hehehehe... Sorry polusi suara

Nih lagu Gangga yang bisa diinget hanya dengan sekali dengar. 


Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��