Catatan dari Teman: Tentang yang Kau Pinta
Apa itu? Aku semakin tak mendengar lirihmu dalam keramaian massa. Biasanya kamu teratur mengikuti ritme dariku, mendayu, memijat dengan santun.
Apa ini? Akhirnya aku juga ikut dalam pudar yang perlahan tak lagi kau ingat pernah melakukannya. Sebentar dulu, aku juga sungguh ingin bernafas. Meski tanpa lega, aku harus meluruskan niatku: buat bernafas.
Satu hijau, terima kasih telah memilihnya. Terus terang aku tak bisa untuk pinta yang satu itu, jadi harus dimodifikasi agar aku juga bisa mengiyakan kehendakmu. Kuning dua, keputusan bulat tanpa banyak syarat lagi. Lalu kuucap "terima kasih sudah berbagi, membagi warna tanpa aura sebelum dan sesudah bertemu". Aku pulang dengan senyum, aku kembali dengan pertanyaan,"setelah ini kamu dimana?".
(lagu malam hari)
Comments
Post a Comment
Menulislah selagi mampu