Catatan dari Teman: Maksudnya Jangan Dulu

Anis memberi wejangan padaku setelah memberikan doa pada seperempat abad aku terlahir. Doa-doanya terlalu magis untuk dilewatkan hanya dengan 'amin'. Sekarangpun, doa yang membawaku bangkit setelah terlalu dalam menyelam itu menghiasi jalan setapak yang sampingnya berbunga. 

Tapi sekali lagi, ia memberikan wejangan: Jangan ke Semarang!. Waduh, aku pun tak berusaha dan memaksa ke sana sekarang. Bukan karena tidak ingin, sebab setelah Sabtu kemarin banjir, di twitter jadi ramai pembicaraan ngerinya tanah Semarang yang diam-diam tenggelam beberapa belas centimeter dalam setahun. 

Source: https://twitter.com/gumpnhell/status/1358445343415799808?s=19
Akun twitter ini boleh banget diikuti karena mengulas tentang alam bekerja. Hehe... Jadi tahu tuh dikit-dikit tentang sistem drainase dari sini. 

Tentu saja aku tidak menaruh curiga sebelum berita-berita banjir Semarang bermunculan. Sekarang, jadilah aku yang was-was, skeptis sama tiap daerah yang pernah kujamah. Hmm... Jadi takut mau beli tanah di suatu tempat. Harus dengan riset yang mendalam. (takut salah pilih tuh begini)

Meski begitu, bukan berarti aku tak bisa ke sana. Maksudnya jangan dulu, tapi juga lebih baik tidak menetap dulu. Hmm... banyak tapi. La wong masih corona gak pergi-pergi :') 

Intermezzo:
(ini aku nanya dedek bayi, kenapa digiring opini sampe sini?)

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��