Catatan dari Teman: Lagu Favorit

Pusinglah, pusing sepusing-pusingnya! (my recent conditions) 

-------------------------

Ambulans bolak-balik lewat depan rumah. Entah ada isi pasiennya atau tidak. Tentu saja aku tidak peduli. Kecuali ketika mereka yang terlibat meminta jalan untuk lewat, dengan senang hati aku berikan. Senang hati aku bukakan lebar. Cuma dari ambulans itu aku paling tidak suka suara-suara sirinenya. 

Warna identik sirine yang didominasi warna merah menyala terang kadang juga menyilaukan mata. Pikirku tentang ide-ide tulisan kadang jadi hilang ikut silau dalam gelap malam dari sirine yang kemudian juga menggema suaranya di telinga. Aku pusing-sepusing-pusingnya. 

Meski aku beri jalan, ambulans-ambulans itu tak pernah kulihat lewatnya. Kadang aku menepi hanya untuk menghindari silau dan suaranya yang tak sekejap hilang dari telinga. Apa yang terlintas pikir dari ambulans yang sedang lewat ketika ku tepikan diri saat itu?. Jawabanku: macam-macam!. 

Aku berpikir di dalamnya ada seorang anggota keluarga yang sedang tertidur lemas dan 2 orang lainnya cemas duduk di bangku penumpang. Sesekali mengingsut ingus yang dibarengi derasnya air mata. Tentu saja mereka berdua bingung, tiba-tiba ditumpui banyak beban dan pikiran tentang kehilangan. Bahkan meski belum tentu yang dimaksud hilang akan hilang betulan. Ini adalah adegan yang sering terjadi dalam drama maupun sinetron bahkan film yang pernah kutonton.  

Adapun yang lain aku berpikir ambulans sengaja menyalakan sirine karena terburu-buru berangkat menjemput pasiennya. Harus dibukakan jalan yang lebar supaya tidak terjadi ringsak saat huru-hara ambulans yang buru-buru lewat. Aku menyadari jadi sopir ambulans harus sigap, harus tegar, tapi juga harus sabar. Paket komplit ditambah cerita lara dari tiap-tiap pasien yang hendak berangkat. 

Tapi tetap saja pada intinya, sirine ambulans tak pernah masuk jadi lagu favorit yang mengiang-ngiang di telingaku. Ia ku hindari bukan lagi karena aku terlalu peduli akan suasana yang dibentuk dan keadaan yang sedang terjadi. Aku juga peduli pada diriku sendiri untuk lebih menghindari ambulans daripada membuat suaranya jadi daftar putar lagu yang lama-kelamaan jadi lagu favorit, padahal tak pernah sama sekali aku favoritkan.  

----------------------

Sebetulnya tanggal 06 atau 08? Kenapa belum dijawab?,"pikiranku sudah mulai kacau. Tapi lebih mungkin tanggal 06. Karena 08 sudah ku catatkan dalam ingatan buat orang lain"

Surat buat Sunbae : 

Selamat ulang tahun, orang yang memberiku kado tiap kali aku demotivasi :). Lagu terakhir di penghujung tahun 2020 berjudul "Melukis Senja" dipopulerkan Budi Doremi jadi teman baikku sekarang. Aku sudah mengurangi murung, menambah wawasan lagi tentang hari-hari baik dan berpikir positif. Sekarang aku tidak bicara tentang "meski" karena aku tak punya alasan hal tersebut ku tuliskan. Sebab pun ini hari kelahiranmu. 

Oh ya tentu yang tak kalah menarik dan selalu buat hatiku tertarik, mari sering-sering saling kirim DM tentang kebucinan kita tentang Enyoooo, hehehe.... mari menua bersama meme-meme mereka, mari menua bersama mereka. Aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku bisa menjelaskan pada orang-orang posisi Lay itu masih atau tidak di EsEm.... toh tapi kayaknya selain aku, tidak ada orang-orang yang peduli tentang hal itu. Eh, atau kamu peduli Bae?. 

Lagu-lagu Pentagon masih banget sering kudengar juga Bae. Tapi tetep dalam tanda kutip ya. Lagu yang ku dengarkan yang jadi rekomendasimu. Selain itu nggak. Jadi bisa ketebak cuma lagu apa dan apa? Wkwkwk... Underrated tapi mengesankan. Rasanya pengin punya kenangan menjadi seperti lagu-lagu yang aku dengarkan. Tidak apa-apa tidak menjadi yang populer di mata umum, tapi bisa jadi mengesankan pada orang-orang yang kamu dan kuanggap kehadirannya. Rasanya, lega. 

Aku mau ngajak nih tapi lewat sini dulu. Entar kalau waktunya udah mepet, aku bakal ngajak secara formal deh. Ke temen-temen juga yang mungkin berkenan. Aku kepikiran aja sih, kok rasanya udah lama nggak ke Elisa ya? Atau sebetulnya aku rindu teman-teman ya, Bae? Notabene cuma kamu yang bisa ku temui di waktu senggangku dan senggangmu atau notabene cuma kamu yang gak ingkar janji kepadaku? Hehe.........



 

Selamat menghadapi krisis kehidupan di depan Bae. Aku harap kamu dapat menyelesaikannya dengan sangat baik. Aku harap tiap masalah mendatangkan solusi cemerlang seperti ide-idemu tentang berbuat kebaikan dalam memberi motivasi mungkin kepadaku juga pada semua orang yang mengenalmu. Sampai detik ini aku kagum padamu dengan cerita-ceritamu, dan semua yang kamu jalani meski kadang tak sesuai dengan hati kecilmu. Aku tahu mungkin tak semua ucapan yang telah kita lafalkan berarti, aku tahu batu yang telah kita lempar tak akan pernah kembali. Aku juga tahu kamu akan semakin tangguh di tahun 2021 ini. Jadi, mari menyesuaikan rencanaku dan rencanamu, sebab tentang lain kali kita liburan itu aku sedang tidak becanda dalam menghadapi hari-hari yang belum terjadi. Aku sudah mengarsip beberapa sisi dari kota yang akan kita kunjungi. 

Selamat ulang tahun Bae, semoga sehat selalu, panjang umur dan diberi rezeki yang halal. I love you, thank you for being born, let's love <3

Sampai jumpa segera 

Dari aku (yang) kerang katamu.

(Di balik cangkangku yang keras :) Ya tentu aku menyimpan baik mutiara-mutiaraku di balik lembeknya isiku)




Comments

  1. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membuat pesan yang indah ini... Let's stay sane and be friends til forever and ever :) xoxo

    ReplyDelete

Post a Comment

Menulislah selagi mampu

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��