Catatan dari Teman: Berteman

Berbincang dengannya buatku percaya aku masih terjebak dalam cerita Peterpan yang tak bisa tumbuh dewasa. 
Heem foto jaga jarak heem. 
(b a c o t) 
Katanya kita sedang berdamai, ya willinilly 


Huaaaaaah! Coba saja kalau Andhika tidak menyempatkan, hari ini pun tidak akan terjadi percakapan panjangku sampai berbusa, untungnya pun dia berpikiran terbuka. Mengingatkanku juga sementara tentang puisi 'Nyanyian Tanah Garam' yang jadi puisi andalan kami waktu lomba baca puisi semasa SD. Wakakakak senang juga kalau ingat masa SDku yang luar biasa suka mencari topik buat hidup. 
Contohnya, membuat petualangan kami sendiri yang kami duplikat dari buku yang sempat kubaca. Sekali lagi ingatan itu juga menguak kalau aku pernah merekomendasikan buku petualangan yang pernah kubaca ke Andhika, dan buku perpus SD itu sampai kita sama-sama udah umur 20+ ini belum dia kembalikan (wadawww). 
Tidak lupa sebelum akhirnya pergi ke ranah masing-masing lagi, berjanji buat ketemu adalah hal perlu. Meski terdengar basa-basi, tapi buatku kalau sempat, ya berangkat. Seperti hari ini yang katanya adalah melaksanakan kata-kata yang sempat terucap ketika ku mengunjunginya di Solo, 2 tahun yang lalu. 
Hubungan yang paling menyenangkan di dunia saat ini ternyata adalah berteman, ingatan tentang aku dan kamu yang menyusahkan dan membahagiakan campur jadi satu, jadi kenangan: nanti barangkali mungkin, kita ceritakan lagi tentang hal-hal lain yang belum sempat dibahas 😊 Ya nanti, ada waktunya sendiri. 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��