Catatan dari Teman: Ritual Meminta Datang

Selain covid-19, asam lambung jadi mematikan di mataku. Kalau aja Dindi masih hidup aku mau banyak tanya, itupun kalau dia juga mau membalas tanyaku pada waktu itu.

Ya sudah kumulai, ya:

Kamu suka mual aneh gitu gak sih, terus ada bagian perut yang tiba-tiba rasanya kayak ditusuk-tusuk dan itu dibiarin jadi ke arah atas tubuh? Kadang punggung sampe sakit, kaki sama tangan dingin, tiba-tiba jadi dingin gitu, kadang kerasa sesak tapi gak bisa diartikan dan banyak gak digubris kalaupun cerita demikian?. Ada lagi yang jadi menyertai, kepala pusing di sebelah kanan maupun kiri. Sering gak bisa ditolerir, buat tidur aja sakit, kadang bangun tidur bukannya hilang malah dobel-dobel sakitnya. Ini sakit apa kok jadi paket lengkap gini ya, Din?.

Temenku kuliah dulu, Aufa bahkan terapi akupuntur buat ngilangin penyakit jenis ini. Kita pernah saling cerita masalah ini terus kata terapisnya, tahu gak apa? Ini adalah penyakit yang sering melanda orang-orang muda yang banyak pikiran dan memengaruhi pola makannya. Kukira dulu sebaliknya, kan? Kamu gitu juga, gak?


Di sisi lain aku masih menyimpan banyak tanya seperti : gimana cara menghilangkan pikiran-pikiran yang semrawut?, gimana cara tidak over thinking sedangkan dunia butuh didengar, berlaku aku pun demikian? kalau udah gitu gimana cara agar makan jadi teratur, higienis, dan tidak sembarangan? apa iya cuma bahagia satu-satunya cara buat terhindar dari masalah ini? atau selayaknya sudah butuh stress free?

Temanku yang lain pernah bilang ingin mati muda, tapi dia masih memikirkan hamil tanpa lelaki. Tidak ada lagi Bunda Maria di dunia ini, kan? Serumit ini pemikiran anak muda ya? pikirku dalam diam tapi aku mikir!


Semesta selalu tahu mengajarkan hal baik tidak harus dengan kebaikan. Kamu orang baik yang pergi duluan, tanpa kata perpisahan, hanya akhir cerita sedih yang kusimpan. Pergi ke mimpiku diskusi tentang ini yuk, nanti aku akan pakai kaos Orlando yang kamu kasih sebagai oleh-oleh dari Amerika. Kamu lagi senyum, kan? Ketemu Elisa gak di sana? Di alam yang tak dapat kutembus sana apa sedang tidak baik-baik saja juga? Di sini kami sedang prihatin, berdoa dan menjaga diri jadi prioritas kami. Untuk kenangan yang tiada akhir, kuucap terima kasih kamu sudah hadir. 

Comments

Post a Comment

Menulislah selagi mampu

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��