Berkasih: Kita

Pada sebuah bait yang dihantam gelap akan turun hujan, ku menggumam ..."ohh mestinya memang kita sama-sama punya aura kegelapan yang lebih banyak dari orang kebanyakan". 

Kita lebih suka berdiam durja tanpa tawa atau sekadar menyendiri untuk menikmati apa yang telah diperbuat luka pun apa yang diperoleh dari tawa yang membahana. Muara kita tak pernah dalam taraf sedang-sedang saja.. Iya, kita percaya tidak ada yang pernah benar-benar 'benar' dalam hidup begitupun tentang salah. Kita mengaku setiap hal yang telah terjadi harus dianalisis sebab semua yang terjadi kausal dan fluktuatif, menemukan ujung benang tapi tidak pernah begitu terang.

"Tapi kamu tak enggan bukan menerima pinjaman jaketku?," katamu waktu itu.

Aku tak bangkit, kau memberikannya dalam pangkuan dingin kaki yang sedang kupeluk erat. Sehingga saat itu kau berpikir aku takut kehilangan kakiku. Padahal aku pun takut kehilangan dunia kelam yang kita anggap kelam.  

Kita sering kali menghela dan menghembuskan nafas pelan, menikmati sisa malam tanpa tatap di antara kita. 

Kita tak pernah 

Kita pernah 

Kita