Refleksi: Besok? Kapan Lagi?

Memikirkan segalanya akan berakhir membuat pikiran sederhana muncul "kalau tidak sekarang, kapan lagi?" dan itupun berlaku pada ruang yang akan segera ditinggalkan "kalau tidak ke sana segera, kapan lagi?". Aku mau diam-diam diam, sayang seribu sayang aku sendiri berontak. Aku benar-benar ingin menamatkan segala babak yang pernah kubuat. Nyatanya bukan aku saja, jadi ini hal biasa. Pada keraguan atas menunda, nyatanya bukan besok: hari ini bisa 'kan kulakukan'. 

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��