Refleksi: Bagian Dalam yang Terdalam

Aku mengemasi barang-barangku yang akan kubawa kembali ke Jogja, iya kembali sementara. Mama memerhatikan aku. Lalu dengan tatapan mata elangnya, ia memergokiku membawa kaos dalam yang robek bagian ketiaknya. Tak hanya satu, sekiranya ada tiga yang telah sobek dan masih sering kupakai. Pikirku bisa-bisa saja kupakai, tapi pikir mamaku tidak. Ia mengambil kaos dalam miliknya yang bagus, memperlihatkan kemudian sambil bilang," ini bawa yang ini, dalaman itu harga diri, yang robek ya ditinggalin". Ketawa dan menangis aku dalam hati, tidak berkutik lalu memikirkannya sepanjang perjalanan. "Dimana letak harga dirinya?".
Seiring perjalanan waktu, aku tahu. Mulai bermain maksud. Oh, harga diriku rupanya, aku sering lupa terlalu banyak orang lain yang tak kubolehi terluka akan dirinya, sedang aku tidak. Dalaman memberiku analogi, yang teramat dalam yang harus lebih diperhatikan ya hati kecilku - jika robek diperbaiki, jangan sampai orang lain tahu lebih dulu ketimbang diriku --hitungannya harga diri.    

Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��