Tak Padam

Di bawah bantal hadiah dari Ayah
Kubisa menangis sepuas-puasnya
Di bawah sana
Telah banyak luka dan sakit
Pun tawa, lega, bahagia
Hampir semua rasa
Mengering dan basah bergantian
Berisi juga ragu menahan rindu
Sendu haru-biru
Tabu yang tak pernah tabu pikirku
Normal bagiku
(yang) cengeng bagimu
Melekat dan terus tumbuh
Membiarkan sembuh datang tanpa dijemput
nun jua disuruh
Menyatakan sendiri, nanti juga butuh


NB: Ia yang melupakan 'lalu'




Comments

Tidak Ada Salahnya Tertarik Bahan Bacaan Lain ��